Senin 06 Apr 2020 20:31 WIB

Kemenag Tunda Pengumuman Seleksi dan Pembekalan Petugas Haji

Sedianya pengumuman seleksi petugas haji Arab Saudi akan disampaikan pada Senin (6/4)

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kemenag Tunda Pengumuman Seleksi dan Pembekalan Petugas Haji. Foto: Suasana area tawaf yang lengang di Masjidil Haram setelah Kerajaan Arab Saudi sebagai Pelayan Dua Kota Suci menghentikan sementara ibadah umrah, Jumat (6/3).
Foto: Ganoo Essa/Reuters
Kemenag Tunda Pengumuman Seleksi dan Pembekalan Petugas Haji. Foto: Suasana area tawaf yang lengang di Masjidil Haram setelah Kerajaan Arab Saudi sebagai Pelayan Dua Kota Suci menghentikan sementara ibadah umrah, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan menunda pengumuman seleksi dan pembekalan petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1441H/2020M. Keputusan ini diambil dengan melihat kondisi darurat Covid-19 yang saat ini berkembang. 

“Kami memutuskan untuk menunda pengumuman seleksi dan pembekalan petugas haji PPIH Arab Saudi. Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden dan Bapak Menteri Agama yang tidak memperkenankan adanya kegiatan dengan jumlah peserta yang banyak pada masa darurat ini, untuk mencegah penyebaran virus covid-19,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (6/4). 

Sedianya pengumuman seleksi petugas PPIH Arab Saudi 1441H/2020M akan disampaikan pada hari ini, Senin (6/4). Nizar menjelaskan, PPIH Arab Saudi yang biasa dikenal dengan petugas haji non kloter merupakan salah satu unsur petugas yang ada dalam penyelenggaraan haji.

Program Pelatihan PPIH Arab Saudi sendiri rencananya akan diikuti oleh sekitar 1200 petugas, dengan durasi waktu 10 hari. “Dengan kondisi saat ini, tentunya hal tersebut tidak memungkinkan. Oleh karena itu, kami pun menyiapkan beberapa skema alternatif pelatihan petugas haji,” ucap Nizar. 

Salah satu yang disiapkan oleh Kemenag adalah skema pelatihan petugas haji secara daring (online) dengan dikombinasikan materi praktek. Untuk materi-materi yang memerlukan praktek akan dilakukan pembekalan singkat, sementara untuk materi yang bersifat teori dan pemahaman dapat dilakukan secara daring. 

Nizar menyebut jika kepastian penyelenggaraan haji diumunkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan, maka Kemenag akan melakukan kombinasi pelatihan.

Skema ini dilakukan untuk memastikan seluruh petugas haji Indonesia memiliki persiapan yang paripurna untuk melayani para dhuyufurrahman. “Kami berkomitmen untuk tetap mempersiapkan calon petugas haji dengan sebaik-baiknya, meskipun dalam kondisi darurat saat ini. Karena petugas haji, adalah salah satu faktor utama keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement