Rabu 08 Apr 2020 19:38 WIB

58 Jamaah Umroh akan Diperiksa di Bandara Soekarno-Hatta

Pemeriksaan kesehatan jamaah umroh mencakup pemeriksaan suhu tubuh minimal tiga kali.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Fakhruddin
58 Jamaah Umroh akan Diperiksa di Bandara Soekarno-Hatta. Foto ilustrasi petugas melakukan pengecekan suhu tubuh calon penumpang di Terminal 1 A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/3/2020). Menurut data dari Kementerian Perhubungan wabah epidemi COVID-19 menurunkan tingkat okupansi transportasi massal di seluruh Indonesia seperti pesawat
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
58 Jamaah Umroh akan Diperiksa di Bandara Soekarno-Hatta. Foto ilustrasi petugas melakukan pengecekan suhu tubuh calon penumpang di Terminal 1 A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/3/2020). Menurut data dari Kementerian Perhubungan wabah epidemi COVID-19 menurunkan tingkat okupansi transportasi massal di seluruh Indonesia seperti pesawat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menyampaikan bahwa 58 jamaah umroh asal Indonesia akan diterbangkan dari Arab Saudi ke Tanah Air pada 9 April 2020. Setibanya di Tanah Air, kesehatan mereka akan diperiksa oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan KKP Bandara Soekarno-Hatta. Berdasarkan hasil koordinasi, setibanya di Bandara Seokarno-Hatta, 58 jamaah umrah akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan mencakup pemeriksaan thermal suhu tubuh minimal tiga kali dengan alat tembak dan thermal screening. "Akan dilakukan juga wawancara kesehatan menyangkut riwayat kesehatan dan kontak fisik selama di Arab Saudi, termasuk keluhan adanya demam, batuk, suhu tinggi, dan sesak nafas," kata Arfi melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (8/4).

Ia mengatakan, setelah mereka melalui pemeriksaan kesehatan, KKP akan memberikan status clear screening bagi mereka yang dinilai lulus pemeriksaan kesehatan. Sedang bagi orang yang ditemukan tanda-tanda terinfeksi virus corona atau Covid-19, mereka akan dirujuk ke rumah sakit (RS).

Jamaah umroh yang statusnya clear screening akan didata identitasnya dan diminta melakukan isolasi diri selama 14 hari. KKP akan mengirimkan data identitas jamaah tersebut ke Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota tempat domisili mereka untuk dilakukan proses pemantauan kesehatan. "Tidak ada karantina bagi jamaah, mengingat di Bandara Soekarno-Hatta tidak ada tempat karantina," ujarnya.

Sebelumnya, KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan, ada 58 jamaah umrah Indonesia yang akan ikut program pemulangan dari Deputi Umroh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Semua biaya pemulangan jamaah umroh ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi. 

Tiket kepulangan 58 jamaah umroh sudah ada. Mereka dijadwalkan terbang ke Indonesia pada 9 April 2020. Mereka akan terbang dengan Saudia Airline dari Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah pada jam 08.35 waktu Arab Saudi.

"Sebelum terbang, mereka akan ditransitkan terlebih dahulu oleh Muassasah Travel untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement