REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim, mengatakan tidak ada karantina bagi jamaah umroh yang pulang dari Tanah Suci setibanya mereka di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang.
Sebanyak 58 jamaah umroh yang sempat tertahan kepulangannya karena kebijakan lockdown yang diberlakukan Arab Saudi akan dipulangkan ke Tanah Air pada Kamis (9/4) waktu Saudi. Mereka akan diterbangkan dengan maskapai Saudia Airlines SV 818 pada pukul 08.35 waktu Saudi dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
"Tidak ada karantina bagi jamaah, mengingat di Bandara Soetta tidak ada tempat karantina," kata Arfi, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/4).
Arfi mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta. Dari hasil koordinasi tersebut, Arfi menjelaskan bahwa setibanya di Bandara Seokarno-Hatta, jamaah umrah akan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh KKP. Hal itu mencakup pemeriksaan thermal suhu tubuh minimal tiga kali dengan alat tembak dan thermal screening.
"Akan dilakukan juga wawancara kesehatan menyangkut riwayat kesehatan dan kontak fisik selama di Arab Saudi, termasuk keluhan adanya demam, batuk, suhu tinggi, dan sesak nafas," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, KKP akan memberikan status clear screening bagi mereka yang dinilai lulus pemeriksaan kesehatan. Sedangkan bagi orang yang ditemukan tanda-tanda Covid-19, mereka akan dirujuk ke rumah sakit.
Jamaah umrah yang statusnya clear screening, akan didata identitasnya dan diminta melakukan isolasi diri selama 14 hari. Selanjutnya, KKP akan mengirimkan data identitas jamaah tersebut ke Dinas Kesehatan Kab/Kota tempat domisili mereka untuk dilakukan proses pemantauan kesehatan.