REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebuah penerbangan Saudi Arabian Airlines yang membawa 250 warga Saudi yang terdampar dari Indonesia mendarat di Bandara Internasional King Khalid di Riyadh pada hari Jumat pagi (10/4). Ini dilakukan sebagai salah satu perjalanan pertama operasi 'repatriasi' pemulangan warga Saudi.
Seperti dilansir 'Saudigazette', operasi pemulangan ini mengikuti arahan dari Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad Bin Salman, wakil perdana menteri dan menteri pertahanan. Kebijakan ini mereka lakukan karena kepeduliannya terhadap keselamatan dan kesehatan warga di tengah wabah pandemi virus corona.
Sebagai bagian dari arahan kerajaan Saudi tersebut, pihak berwenang diminta untuk menindaklanjuti urusan warga yang terlantar, keluarga dan teman mereka sejak awal wabah global. Selain itu juga untuk memastikan keselamatan mereka di negara masing-masing selama mereka tinggal sampai mereka kembali ke tanah airnya, Arab Saudi.
Sementara itu, warga Saudi, yang tiba di bandara Riyadh pada hari Jumat, disambut oleh perwakilan dari Departemen Luar Negeri dan Departemen Pariwisata, Departemen Kesehatan dan Otoritas Penerbangan Sipil.
Setelah kedatangan mereka di bandara, mereka mengalami semua tindakan pencegahan dan kesehatan sehubungan dengan coronavirus. Penerbangan itu telah meninggalkan ibukota Indonesia, Jakarta, Kamis malam dengan disaksikan Duta Besar Arab Saudi Issam Abed Al-Thaqafi dan pejabat kedutaan lainnya.
Badan-badan pemerintah dari Kementerian Luar Negeri, Departemen Pariwisata, Departemen Kesehatan dan Otoritas Umum Penerbangan Sipil telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warga kembali. Sebagai bagian antisipasi kepulangan, mereka telah mengidentifikasi 12 tahap, yang harus dilalui oleh warga, mulai dari kedatangan warga ke bandara negara keberangkatan.
Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan pos pemeriksaan di mana semua penumpang yang masuk harus melewati perangkat kamera termal. Jika ada penumpang yang diduga menunjukkan tanda coronavirus, ia diisolasi dari penumpang lainnya. Penumpang harus mensterilkan tangan sebelum memulai prosedur cap paspor, dan jarak minimal 1,5 meter harus dijaga antara petugas imigrasi dan penumpang.
Pada langkah terakhir, para penumpang disortir di pintu keluar oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata sesuai rencana perjalanan dan diangkut ke wisma yang disiapkan oleh Kementerian Pariwisata dan diawasi oleh kementerian kesehatan selama 14 hari.
Tahap pertama perjalanan untuk pengembalian warga akan mencakup banyak tujuan internasional yang datang dari berbagai benua di dunia. Mereka pulang melalui bandara internasional Arab Saudi seperti Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, dan Bandara Internasional King Fahd di Dammam.