REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menyebarnya pandemi global Covid-19 di Indonesia membuat berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah besar ditangguhkan.
Salah satu yang terimbas adalah pelaksanaan bimbingan manasik oleh Kementerian Agama (Kemenag) wilayah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kemenag mengambil jalan melakukan bimbingan manasik secara daring.
Di Kanwil Kemenag Jambi, kegiatan bimbingan manasik dilakukan bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji (PW FKAPHI) Provinsi Jambi.
Kasi Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Kanwil Kemanag Jambi, Muhammad Bafadhal, mengatakan kegiatan Bimbingan Manasik secara daring ini dilaksanakan Bidang Penyelanggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi.
"Kegiatan ini dihadiri sekitar 91 orang jamaah haji asal kota Jambi, Tanjab timur, dan Tebo," kata Bafadhal dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (13/4).
Dia lalu menitipkan pesan agar jamaah haji Provinsi Jambi tidak panik dan terpengaruh pada kabar-kabar menyesatkan yang meresahkan jamaah haji. Utamanya terkait informasi penundaan ibadah haji tahun ini yang sering beredar di media massa akhir-akhir ini.
Persiapan pelaksanaan ibadah haji disebut masih tetap berjalan, sampai ada kebijakan lebih lanjut dari pemerintah Arab Saudi.
Dia menambahkan, pelaksanaan bimbingan manasik haji di Provinsi Jambi akan tetap dilaksanakan walaupun menggunakan media aplikasi daring. Ini sebagai bentuk antisipasi Kementerian Agama dalam menyikapi persiapan pelaksanaan ibadah haji di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini.
“Pelaksanaan bimbingan manasik haji di Provinsi Jambi akan tetap dilaksanakan walaupun dengan menggunakan media aplikasi daring,” kata dia.
Bafadhal juga menyampaikan, Bidang PHU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi akan berupaya merangkul semua pihak terkait seperti KBIHU, para pembimbing haji bersertifikat, maupun PW FKAPHI.
Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan berbagai sarana teknologi informasi yang ada, sehingga jamaah haji Provinsi Jambi masih tetap dapat mengikuti bimbingan manasik.
Ketua PW FKAPHI Jambi, Herman, mengatakan ini pertama kalinya Provinsi Jambi megadakan bimbingan manasik jarak jauh. Mengingat Provinsi Jambi terdiri dari 11 Kabupaten/Kota dan jarak antara kabupaten dan kota jauh dari Ibukota Provinsi.
Menurutnya, pelaksanaan bimbingan manasik melalui aplikasi Meeting Zoom sangat tepat karena dalam situasi wabah Covid-19 ini.
Dia merasa bersyukur calon jamaah haji antusias dengan bimbingan manasik melalui daring. Jamaah terlihat antusias dalam mendengarkan penyampaian materi manasik haji ini. Pihaknya juga sudah meminta Kemenag Kabupaten/Kota untuk mempersiapkan materi manasik jarak jauhnya.
“Ini harus terus kita lakukan di Provinsi Jambi. Jadi di Jambi sendiri kita sudah mengatur jadwal pemateri dan kita minta kepada Kemenag Kab/Kota masing-masing untuk mempersiapkan materi manasiknya,” ujarnya.
Bimbingan manasik akan dibagi berdasarkan kabupaten dan kota akan. Di jadwalkan manasik berlangsung seminggu 2 kali dengan mempedomani buku masik haji yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.