REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah meresmikan gerbang sterilisasi mandiri canggih di pintu masuk menuju Masjidil Haram.
Gerbang ini dilengkapi dengan teknologi terbaru dan dipasang sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang telah dilakukan sejak pecahnya pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19.
Dilansir di Saudi Gazette, gerbang canggih ini digunakan untuk mensterilkan orang dengan semprotan sanitizer. Selain itu dilengkapi kamera termal untuk mengecek suhu dari jarak 6 meter dan layar pintar untuk membaca suhu beberapa orang secara bersamaan dengan cepat.
Gerbang canggih ini telah diatur dalam langkah-langkah pencegahan dan pencegahan yang diambil oleh presiden untuk menghadapi pandemi coronavirus.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk membuka dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Namun, pembukaan dua masjid ini masih dilakukan secara terbatas atau belum terbuka untuk masyarakat umum.
"Sudah terlaksana tapi baru untuk para petugas di kedua Masjid tersebut. Untuk orang lokal belum boleh," kata Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi kepada Republika beberapa waktu lalu.
Syam juga belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait konfirmasi pembukaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Direktur Utama PT Patuna Mekar Jaya ini hanya menerangkan bahwa kedua masjid itu masih belum dibuka secara umum.
Kepala Presidensi Umum Dua Masjid Suci, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais, memberikan kabar gembira kepada umat. Dia mengungkapkan bahwa akan ada saatnya umat Islam akan bisa kembali ke Masjidil Haram untuk tawaf dan sa'i.
"Segala sesuatu akan kembali, Insya Allah, sebagaimana adanya, karena negara ingin menciptakan lingkungan yang sehat," kata Syekh Al-Sudais.
Dia tetap meminta umat untuk bersabar akan hal tersebut. Dia menyerukan masyarakat Muslim untuk beriman dan tidak terburu-buru membebaskan diri dari pembatasan yang diberlakukan untuk membendung penyebaran virus corona.