Senin 25 May 2020 10:06 WIB
Islam

Sejarah Isam: Masa Kerajaan Safawi di Persia

Masa Kerajaan Safawi di Persia

Kerajaan Safawi di Persia
Foto:

Periode selanjutnya, kepemimpinan gerakan Safawi diserahkan kepada Ismail. Selama 5 tahun, Ismail beserta pasukannya bermarkas di Gilan untuk menyiapkan pasukan dan kekuatan. Pasukan yang dipersiapkan itu diberi nama Qizilbash (baret merah). Pada tahun 1501 M, pasukan Qizilbash dibawah pimpinan Ismail menyerang dan mengalahkan AK Koyunlu (domba putih) di Sharur dekat Nakh Chivan. Qizilbash terus berusaha memasuki dan menaklukkan Tabriz, yakni ibu kota AK Koyunlu dan akhirnya berhasil dan mendudukinya.

Di kota Tabriz, Ismail memproklamasikan dirinya sebagai Raja pertama Dinasti Safawi. Ia disebut juga Ismail I. Ismail I berkuasa kurang lebih 23 tahun antara 1501-1524 M. Pada sepuluh tahun pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, buktinya ia dapat menghancurkan sisa-sisa kekuatan AK Koyunlu di Hamadan (1503 M), menguasai propinsi Kaspia di Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1504 M), Diyar Bakr (1505-1507 M) Baghdad dan daerah Barat Daya Persia (1508 M), Sirwan (1509 M) dan Khurasan. Hanya dalam waktu sepuluh tahun itu wilayah kekuasaannya sudah meliputi seluruh Persia dan bagian Timur Bulan Sabit Subur (Fertile Crescent).

Kitab Jami Al Tawarikh, Warisan Budaya UNESCO

Bahkan tidak sampai di situ saja, ambisi politik mendorongnya untuk terus mengembangkan wilayah kekuasaan ke daerah-daerah lainnya,, seperti Turki Usmani. Ismail berusaha merebut dan mengadakan ekspansi ke wilayah Kerajaan Usmani (1514 M), tetapi dalam peperangan ini Ismail I mengalami kekalahan, malah Turki Usmani yang dipimpin oleh Sultan Salim dapat menduduki Tabriz. Kerajaan Safawi terselamatkan dengan pulangnya Sultan Usmani ke Turki karena terjadi perpecahan di kalangan militer Turki di negerinya.

Kekalahan tersebut meruntuhkan kebanggaan dan kepercayaan diri Ismail. Akibatnya dia berubah, dia lebih senang menyendiri, menempuh kehidupan hura-hura dan berburu. Keadaan itu berdampak negatif bagi kerajaan Safawi dan pada akhirnya terjadi persaingan dalam merebut pengaruh untuk dapat memimpin kerajaan Safawi antara pimpinan suku-suku Turki, pejabat keturunan Persia dan Qizibash.

Rasa pemusuhan dengan Kerajaan Usmani (ottoman) terus berlangsung sepeninggal Ismail I, peperangan antara dua kerajaan besar Islam ini terjadi beberapa kali pada masa pemerintahan Tahmasp I (1524-1576 M), Ismail II (1576-1577 M) dan Muhammad Khudabanda (1577-1567M). Pada masa tiga raja tersebut kerajaan Safawi mengalami kelemahan. Hal ini di karenakan sering terjadinya peperangan melawan kerajaan Usmani yang lebih kuat, juga sering terjadi pertentangan antara kelompok dari dalam kerajaan Safawi sendiri.

Berikut urutan penguasa Kerajaan Safawi:

    1.    Isma’il I (1501-1524 M) 


    2.    Tahmasp I (1524-1576 M) 


    3.    Isma’il II (1576-1577 M) 


    4.    Muhammad Khudabanda (1577-1587 M) 


    5.    Abbas I (1587-1628 M) 


    6.    Safi Mirza (1628-1642 M) 


    7.    Abbas II (1642-1667 M) 


    8.    Sulaiman (1667-1694 M) 


    9.    Husein I (1694-1722 M) 


    10.    Tahmasp II (1722-1732 M) 


    11.    Abbas III (1732-1736 M) 


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement