REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Lembaga Tabung Haji (TH) Malaysia akan menangguhkan semua urusan yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji 1441 H/2020 M. Demi keselamatan warganya, Kerajaan Malaysia juga telah membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun ini ke Tanah Suci.
Keputusan ini dibuat setelah Menteri Agama Malaysia, Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengumumkan keputusan Kerajaan Malaysia untuk menangguhkan keberangkatan jamaah haji dari Malaysia ke Tanah Suci. Karena, penularan wabah Covid-19 telah melanda dunia, termasuk di Arab Saudi.
Penularan wabah Covid-19 telah menimbulkan risiko kesehatan yang serius di seluruh dunia. Wabah ini telah menjangkiti lebih 7,4 juta orang dan lebih 418 ribu telah meninggal dunia.
Ketua Pegawai Eksekutif Tabungan Haji Malaysia, Datuk Nik Mohd Hasyudeen Yusoff mengatakan, jumlah jamaah haji Malaysia yang ditangguhkan keberangkatannya tahun ini ada sekitar 31.600 jamaah.
Menurut dia, Kerajaan Malaysia menangguhkan keberangkatan jamaah haji tersebut lantaran memepertimbangkan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat Malaysia.
“Sehubungan dengan penangguhan ini, semua calon haji yang giliran haji diperuntukkan pada musim haji tahun 2020 akan diberi keutamaan untuk menunaikan fardu haji pada tahun 2021. Bagi calon haji yang gilirannya adalah pada tahun 2021, mereka akan turut diberi peluang tertakluk kepada kekosongan kuota tahun semasa,” ujarnya dalam siaran pers Lembaga Tabungan Haji Malaysia, Kamis (11/6).
Dalam waktu dekat, semua biaya haji yang telah dibayarkan akan dikembalikan ke dalam akun Tabungan Haji calon jamaah haji. Jumlah bayaran haji tersebut juga layak menerima agihan keuntungan untuk tahun 2020.
Lembaga Tabungan Haji Malaysia meminta kepada semua calon jamaah haji Malaysia untuk bersabar serta menerima keputusan ini dan terus berdoa agar keadaan kembali pulih, sehingga pada tahun depan bisa berangkat ke Tanah Suci.