Kamis 25 Jun 2020 16:25 WIB

WHO Puji Keputusan Haji Terbatas Arab Saudi

WHO dukung langkah Arab Saudi.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
WHO Puji Keputusan Haji Terbatas Arab Saudi. Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus
Foto: AP
WHO Puji Keputusan Haji Terbatas Arab Saudi. Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus baru-baru ini menyambut positif keputusan Haji Arab Saudi. Bahkan, pihaknya juga menyatakan pujian atas langkah Arab Saudi melaksanakan ibadah haji terbatas 1441 H bagi pemukim Saudi.

“WHO mendukung keputusan ini. Kami memahami itu bukan keputusan yang mudah untuk dibuat, dan kami juga mengerti itu adalah kekecewaan besar bagi banyak Muslim yang menantikan untuk melakukan haji mereka tahun ini," ujar dia seperti dikutip Saudi Gazette, Kamis (25/6).

Baca Juga

Arab Saudi juga mengambil langkah yang baik karena mengutamakan kesehatan dan menjunjung protokol yang sesuai. Utamanya, terkait pandemi Covid-19.

Dalam konferensi pers pada Rabu kemarin, Tedros mengatakan, keputusan pelaksanaan haji dengan protokol itu, dibuat atas penilaian risiko dan berbagai analisis skenario. Termasuk, di dalamnya adalah pedoman WHO untuk melindungi keselamatan para peziarah dan meminimalkan risiko penularan.

"Ini adalah contoh lain dari pilihan sulit yang harus dilakukan semua negara untuk mengutamakan kesehatan," tambahnya. 

Sebelumnya, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi beserta Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan ibadah haji akan dilakukan terbatas pada pemukim di Arab Saudi. Berdasarkan informasi jumlahnya juga tak akan melebihi 10 ribu orang, selain dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement