REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pandemi bukan hanya menelan banyak korban, melainkan juga melumpuhkan sendi-sendi perekonomian. Salah satunya bisnis biro perjalanan haji khusus dan umroh yang lumpuh total.
Dewan Penasehat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Mahfudz Djaelani mengatakan, cara alternatif yang dapat dilakukan para agen biro perjalanan haji dan umroh untuk menghindari kerugian di tengah pandemi adalah, mencoba membuka bisnis selain biro perjalanan.
"Mencari bisnis lain karena negara penerima umroh haji juga tengah berjuang menghadapi pandemi," kata Mahfudz saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (7/7).
Dia juga mengakui upaya untuk membanting setir dari agen perjalanan menjadi biro bisnis lain tidaklah mudah. Namun, dia mengingatkan bahwa kemungkinan kerugian yang menghantui para agen biro perjalanan di masa pandemi lebih dari 50 persen.
"Mereka harus membuka kegiatan-kegiatan lain karena nasib korona ini masih tidak jelas kapan bisa pulih," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi menyatakan dampak dari pandemi covid-19 saat ini membuat seluruh biro perjalanan haji dan umroh tutup total. Karena layanan yang tersedia dalam biro perjalanan juga mengalami lumpuh total.
Syam Resfiadi mengatakan, mulai dari penerbangan, hotel, restoran hingga tour guide tidak bisa berjalan untuk saat ini. Bahkan, untuk mengurus perizinan dokumen seperti visa juga tidak bisa.
Ia menambahkan, Sapuhi sudah tutup sejak diumumkannya visa umroh ditutup oleh Pemerintah Arab Saudi. Sampai saat ini seluruh penyelenggara ibadah haji dan umroh menunggu kepastian untuk dibuka kembali perjalanan ibadah ke tanah suci tersebut.