Ahad 12 Jul 2020 21:54 WIB

Ekspatriat Pendaftar Haji Harus Membuktikan Bebas Corona

Ekspatriat yang mendaftar harus berusia antara 20 hingga 50 tahun.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ekspatriat Pendaftar Haji Harus Membuktikan Bebas Corona (ilustrasi)
Foto: saudigazette
Ekspatriat Pendaftar Haji Harus Membuktikan Bebas Corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Proses pendaftaran untuk ekspatriat yang ingin melakukan haji tahun ini berakhir pada Jumat (10/7). Saat ini Saudi bersiap untuk mengadakan haji terbatas, karena kekhawatiran akan virus corona.

Dilansir dari laman Saudi Gazette Ahad (12/7) Pihak berwenang telah mengumumkan bahwa 70 persen jamaah haji tahun ini akan menjadi penduduk asing, sementara 30 persen sisanya yakni warga Saudi.  Jumlah maksimum peziarah yang berpartisipasi telah ditetapkan pada 10.000 untuk memastikan haji yang aman untuk semua.

Ekspatriat yang ingin melakukan haji tahun ini, tentatif mulai 28 Juli, diberikan tenggat lima hari mulai dari Senin untuk mendaftar online. Para pelamar tidak boleh menderita penyakit kronis apa pun, dan memberikan tes PCR negatif, yang membuktikan mereka bebas dari virus corona. Mereka juga tidak pernah melakukan ibadah haji sebelumnya.

Di samping itu, mereka yang mendaftar harus berusia antara 20 hingga 50 tahun. Kemudian menandatangani janji untuk mematuhi periode karantina sebelum, dan setelah melakukan ritual haji.

Kementerian Haji dan Umroh Saudi telah menyatakan bahwa kriteria yang paling pertama adalah perihal kesehatan. Hal ini yang menentukan perizinan kepada mereka untuk melakukan haji tahun ini.

Pada bulan lalu, Arab Saudi mengumumkan haji tahun ini digelar dengan jumlah yang sangat terbatas. Kehadiran terbatas pada orang-orang Saudi dan non-Saudi dari semua kebangsaan yang sudah tinggal di kerajaan itu.

Lebih dari dua juta Muslim biasanya melakukan haji setiap tahun. Ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Muslim diharuskan untuk melakukan haji setidaknya sekali seumur hidup, jika mereka mampu secara biaya dan fisik.

Di samping itu, keputusan Saudi untuk mengurangi jumlah peziarah telah menerima dukungan dari Arab dan internasional. Hal ini karena badan-badan dan lembaga-lembaga agama sepakat bahwa keputusan itu sejalan dengan kebutuhan hukum untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para peziarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement