REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Kementerian Dalam Negeri Uni Emirat Arab (UEA) sukses melakukan uji coba penggunaan anjing polisi jenis K9 untuk mendeteksi penderita Covid-19. Langkah ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.
UEA tak main-main dalam rencana memakai anjing pengendus penderita Covid-19. UEA telah melakukan serangkaian eksperimen dan penelitian sebelum merealisasikannya di lapangan.
Rencananya, anjing pengendus Covid-19 ini akan dimanfaatkan di bandara dan pelabuhan. UEA optimis dengan proyek ini karena anjing dilatih mengendus sampel Covid-19.
"Sampel diendus anjing tanpa kontak langsung dengan manusia, hasilnya dapat langsung diketahui di tempat. Anjing polisi memang biasa mengamankan dan memantau berbagai kegiatan dan fasilitas penting," tulis Kemendagri UEA dalam keterangan persnya dilansir dari Al Arabiya, Jumat (10/7).
"Terpantau UEA menuntaskan tahapan eksprimen lapangan dengan asumsi negara lain juga tengah mempelajari untuk mencoba hal yang sama," ujar Kemendagri UEA.
Kegiatan uji lapangan anjing pengendus Covid-19 dilakukan di sejumlah sarana kesehatan di UEA. Kegiatan tersebut didukung lintas sektor seperti kepolisian, kemenkes UEA, kepabeanan. "Data dan studi menunjukkan pendeteksian penderita Covid-19 berhasil dengan rata-rata keakuratan 92 persen," klaim Kemendagri UEA.
Selama eksperimen, anjing dan pelatih mengikuti protokol kesehatan. Ada dua metode latihan, yaitu pengendusan langsung dan tidak langsung. Anjing memang pernah digunakan mengendus penyakit menular berbahaya seperti tuberkulosis dan malaria.
"Anjing pengendus terlatih dikenal dengan kemampuannya lebih dari anjing lain dalam hal mencium bau. Mereka dapat digunakan membantu polisi," tulis Kemendagri UEA.