"Saya tidak bisa membayangkan musim haji ini akan berlalu dan saya tidak akan berada di sana. Haji tahun ini adalah sebuah tantangan dan kami akan belajar banyak darinya untuk musim haji mendatang," kata Abdulkhaliq.
Praktisi kesehatan Afnan Al-Sulami telah bekerja sebagai organisator sukarela untuk banyak kampanye dan perusahaan haji. Dia mengaku sedih lantaran musim haji tahun ini dikurangi jumlahnya. Namun, bagaimana pun, dia bersyukur untuk keenam kalinya dia berpartisipasi dalam penyelenggaraan haji.
"Saya mencapai kesuksesan yang mengesankan di bidang ini dan menerima banyak sertifikat ucapan terima kasih, baik dalam pengawasan umum atau bantuan. Berpartisipasi dalam haji telah mengajarkan saya banyak hal dan saya sangat bersyukur atas keputusan pemerintah bijak," kata Al-Sulami.
Pembatasan haji tahun ini juga berarti kekecewaan bagi lebih dari 4.000 petugas pemandu haji Arab Saudi yang biasanya secara sukarela membantu orang-orang selama haji. Pemandu perintis Mubarak Al-Dosari mengatakan ia telah bekerja selama lebih dari 40 tahun sebagai pemandu dalam penyelenggaraan haji.

Meskipun pemandu Arab Saudi mungkin tidak dapat berpartisipasi dalam musim haji tahun ini, namun ia mengungkapkan tidak bisa melupakan perasaan bahagia yang tak terlukiskan ketika melayani dan membimbing jamaah yang hilang (tersesat) selama haji. "Melihat senyum di bibir jamaah yang hilang/tersesat, atau senyum seorang anak yang kehilangan orang tuanya, atau orang sakit yang telah diselamatkan oleh tim kami yang luar biasa, sungguh tak ternilai harganya," ujarnya.
Al-Dosari pun menilai keputusan Kerajaan Arab Saudi dibuat untuk memenuhi ketentuan jarak sosial dan tindakan pencegahan guna memastikan keselamatan orang-orang dan melindung umat Islam di Kerajaan. Tahun lalu, Otoritas Umum Saudi untuk Statistik menyebutkan Arab Saudi menampung sebanyak 2.489.406 jamaah haji. Dari jumlah tersebut, 1.855.027 berasal dari negara lain dan 634.379 dari dalam Kerajaan.
https://www.arabnews.com/node/1711006/saudi-arabia