REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Pelaksanaan musim haji 2020 berakhir kemarin, Ahad (2/8). Akhir dari seluruh ritual ditandai dengan tawaf wada atau tawaf perpisahan dan setelahnya jamaah kembali ke rumah dengan selamat.
"Saya, atas nama semua entitas negara dan swasta, mengucapkan selamat kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas keberhasilan haji tahun ini," ujar Menteri Haji dan Umrah, Muhammad Saleh Benten, dalam cuitan di akun Twitter miliknya, dilansir di Argaam, Senin (3/8).
Di tengah kekhawatiran dan menyebarnya Covid-19, ziarah haji kali ini dilakukan dengan jumlah jamaah yang terbatas. Ibadah haji berlangsung selama lima hari, sejak Rabu (29/7).
Kerajaan Arab Saudi sebelumnya mengatakan jumlah jamaah yang diizinkan hanya ribuan orang, dibandingkan sebelumnya yang mencapai 2,5juta peziarah. Dari ribuan jamaah itu, 70persen merupakan warga asing yang tinggal di Saudi dan sisanya warga Saudi yang bekerja di bidang kesehatan dan keamanan.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengatakan jamaah meninggalkan Mina pada Ahad (2/8) malam sebelum matahari terbenam. Seluruh jamaah sebelumnya telah mengambil nafar awal.
"Dari Mina, jamaah diantar ke Masjidil Haram dan menunaikan sholat Maghrib. Lalu mereka kembali ke hotel untuk menjalani karantina dan didata ulang," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (3/8). Pemulangan jamaah haji ke daerah asalnya di berbagai kota akan dilakukan secara bertahap.
Dari data yang didapat Konsul Haji, ada 16 warga Indonesia ekspatriat di Saudi yang terdaftar dalam pelaksanaan haji kali ini. Mereka adalah Muhammad Wahyu, Endan Suwandana, Ahmad Sujai, Huda Faristiya, 'Abdul Muhaemin, Siri Marosi, Muhammad Toifurrahman, Ata Farida, Eni Wahyuni, Irma Tazkiya, M Zulkarnain, Ali Muhsin Kemal, Akram Hadrami, Agus Sugiarto, Titin Agustin, dan Juwaeriyah Awaludin. Mereka tinggal dan bekerja di sejumlah kota di Kerajaan Arab Saudi. Di antaranya, Riyadh, Madinah, Yanbu', Makkah, Jeddah dan Al Khobar.
Sumber: https://www.argaam.com/en/article/articledetail/id/1395769