REPUBLIKA.CO.ID, AKKAH -- Seorang pengemudi Pakistan, Zainul Abideen yang bekerja di Arab Saudi, terpilih menjadi jamaah haji tahun ini. Abideen tidak dapat mempercayainya saat ia mendapat telepon bahwa dia telah dipilih untuk melakukan ibadah haji.
"Saya sangat senang, seolah-olah saya telah mencapai surga. Di Masjid Agung, saya merasa bahwa saya berkeliaran di surga," kata Abideen, yang berasal dari distrik Swat barat laut Pakistan dan telah tinggal di Arab Saudi selama lima tahun, dilansir dari laman Arab News, Rabu (5/8).
Ketika Abideen mendapat telepon, ia khawatir tentang pengeluaran selama ibadah haji. Dia menduga perjalanan yang terbatas akan menjadi lebih mahal.
"Saya bertanya dari penelepon tentang total biaya haji tahun ini, dia menjawab tidak akan ada biaya karena semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah Saudi," kata dia, seraya menambahkan bahwa transportasi, akomodasi dan pengaturan lain untuk naik haji cocok untuk raja.
Adapun haji biasanya membawa jutaan jamaah dari seluruh dunia. Akan retapi tahun ini, pemerintah Saudi membatasi kehadiran jamaah untuk menekan penyebaran virus corona. Jumlahnya menjadi menurun seiring dengan penerapan jarak sosial.
Pada tahun lalu sekitar tiga juta jamaah berpakaian putih dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Makkah untuk menghadiri ibadah haji. Tetapi pertemuan besar menjadi mustahil karena pandemi. Hanya beberapa ribu jamaah, warga Saudi dan warga asing yang tinggal di negara itu yang berkumpul pada tahun ini.
Abideen mengatakan, dia merupakan satu dari hanya lima orang Pakistan yang melakukan haji tahun ini. Abideen mengungkapkan, dia diuji terkait covid-19 dan harus dikarantina selama empat hari di sebuah hotel di Makkah sebelum berangkat haji.
"Jika ada yang mengatakan dia akan menghabiskan 100 ribu riyal Saudi untuk dapat menghadiri haji ini, dia tidak akan mendapatkan kesempatan ini karena ada orang terbatas yang mendapat kesempatan. Ada miliaran orang, tetapi Allah telah memilih beberapa dari kita untuk melakukan haji," lanjutnya.