REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Unand) Padang Prof Dr Syafruddin Karimi berpendapat Indonesia harus menjadi pelopor dan pemimpin dalam membangkitkan perekonomian halal di dunia.
"Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar, apalagi ekonomi halal dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru," kata Syafruddin saat webinar Urgensi RUU Ekonomi Syariah Dalam Rangka Optimalisasi Kontribusi Ekonomi Syariah Dalam Perekonomian Nasional di Padang, Selasa (15/9).
Diskusi tersebut merupakan rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah 2020 regional Sumatera yang digelar oleh Perwakilan Bank Indonesia Sumbar.
Menurut Syafruddin Karimi, untuk menjadi kekuatan ekonomi halal dunia harus dipersiapkan dari sekarang mulai dari aspek kelembagaan sehingga terjadi transformasi ekonomi nasional menjadi kekuatan ekonomi halal global.
"Oleh sebab itu RUU Ekonomi Syariah merupakan penguatan kelembagaan dalam rangka mempersiapkan Indonesia sebagai pusat kekuatan ekonomi global dan halal," kata dia.
Ia berpendapat RUU Ekonomi Syariah mesti disiapkan untuk menampung aspirasi perbaikan ekonomi nasional yang adil dan menurunkan kesenjangan ekonomi yang sejalan dengan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian kerja sama investasi dan perdagangan dalam rangka meningkatkan peran Indonesia dalam perekonomian mesti menjadi agenda perencanaan pembangunan baik pada level daerah maupun nasional.
Ia menyebutkan berdasarkan peringkat indeks Global Islamic Economic Indikator, Indonesia berada pada peringkat kelima atau masih kalah dengan Malaysia yang berada pada urutan pertama.
Sementara untuk top 10 Islamic Finance Indonesia berada di posisi ke-5. Untuk 10 besar negara yang paling ramah wisata muslim, Indonesia masuk peringkat empat setelah Malaysia, Uni Emirat Arab dan Turki. "Artinya potensi ekonomi syariah global memberi peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama," ujar dia.
Ia melihat saat ini peran ekonomi syariah Indonesia sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru didukung oleh potensi besar prospek konsumsi masyarakat muslim global dan pemenuhan kebutuhan domestik di berbagai sektor industri halal.