REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH -- Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (Mohap) Uni Emirat Arab (UEA) sudah mulai memberikan suntikan vaksin kepada staf medis dan perawat di Rumah Sakit Al Qassimi untuk Wanita dan Anak-Anak (Al Qassimi Hospital for Women and Children) di Sharjah. Langkah itu dilakukan seiring dengan disetujuinya vaksin Covid-19 untuk penggunaan di garis depan pertahanan di UEA.
Sejumlah pejabat tinggi Mohap juga telah menerima dosis pertama suntikan vaksin tersebut. Sebelumnya, pada Sabtu (19/9) lalu, dilakukan vaksinasi pada menteri kesehatan UEA. Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari rencana kementerian kesehatan agar dilakukan vaksinasi pada petugas kesehatan garis depan.
"Langkah ini dengan jelas menekankan minat dan dukungan dari kepemimpinan yang bijak bagi semua pekerja di sektor kesehatan dan komitmennya untuk menyediakan tingkat keselamatan tertinggi bagi mereka," kata kementerian kesehatan UEA, dilansir di Khaleej Times, Rabu (23/9).
Berdasarkan uji klinis, vaksin tersebut terbukti aman dan efektif melawan Covid-19. Kini, vaksin sedang dalam tahap akhir uji coba di empat negara-negara Arab, termasuk UEA. Lebih dari 31 ribu sukarelawan dari 125 kebangsaan menerima suntikan vaksin di negara itu dalam enam pekan.
"Mereka yang mendapat vaksinasi akan berada di bawah pengawasan medis yang cermat dan berkelanjutan, bersama dengan pemeriksaan yang diperlukan untuk melihat efek samping yang mungkin timbul," kata Mohap.
Evaluasi vaksin untuk penggunaan darurat didasarkan pada kriteria tertentu, dengan mempertimbangkan beberapa data seperti kelompok sasaran, karakteristik produk, temuan studi praklinis dan klinis, dan semua bukti ilmiah yang relevan.
Mohap telah mengikuti semua langkah untuk mengawasi kualitas, keamanan, dan efektivitas vaksin, termasuk penggunaan darurat produk tersebut. Mohap akan memantau dan melaporkan dampak-dampak negatif dan memberikan informasi tentang keamanan, kemanjuran, dan pembuatannya.