Rabu 21 Oct 2020 22:37 WIB

Dari Palmyra Hingga Masjid Umami di Suriah

Masjid Umayyah merupakan gubahan dari gereja Romawi Kuno sebelumnya kuil Jupiter.

Dari Palmyra Hingga Masjid Umami di Suriah. Masjid Umayyah di Kota Damaskus, Suriah.
Foto: reflectionseurope.com
Dari Palmyra Hingga Masjid Umami di Suriah. Masjid Umayyah di Kota Damaskus, Suriah.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Dengan sejarah yang amat panjang, Suriah memiliki peradaban yang tinggi dan peninggalan yang kaya. Beberapa di antaranya bahkan termasuk dalam World Heritage yang dilindungi lembaga pendidikan dan kebudayaan PBB, UNESCO. Sedikitnya terdapat enam lokasi di Suriah yang termasuk dalam daftar warisan dunia UNESCO, yakni kota tua Damaskus, kota-kota Bosra dan Aleppo, Palmyra, Krak des Chevaliers dan Qal Salah el Din, serta the old ghost towns of the north atau kota-kota hantu tua di utara.

Palmyra, seperti dijelaskan sebelumnya, merupakan  kota di Suriah yang amat maju peradabannya pada masa kuno. Kota ini disebut juga Tadmur. Hingga kini terdapat peninggalan reruntuhan monumental kota tersebut yang memiliki nilai arsitektur tinggi. Tradisi lokal Suriah berpadu dengan teknik Yunani-Romawi plus pengaruh Persia, demikian gambaran arsitektur Palmyra.

Terdapat bangunan monumen kota yang tingginya mencapai 1.100 meter, lalu ruang publik seperti kuil Baal, gedung teater, Kamp Diocletian, Agora, dan kuil-kuil lain. Lokasi situs Palmyra berada di tengah-tengah Suriah atau masuk dalam kawasan Homs. Meski hanya situs reruntuhan, cukup memperlihatkan kejayaan kota tersebut pada masa silam. Inilah salah satu pusat budaya yang penah dimiliki dunia. UNESCO pun melindunginya sebagai warisan dunia.

Sedangkan, Crac des Chevaliers merupakan benteng tentara salib di Suriah. Begitu pun Qal'at Salahudin al-Ayubi yang merupakan benteng Salahudin al-Ayubi, pahlawan Muslim ternama saat perang Salib. Kedua kastil ini menjadi warisan dunia yang dilindungi UNESCO. Lokasinya berada pada 40 kilometer sebelah barat Kota Homs. Meski sebagiannya hanya reruntuhan, benteng tersebut menunjukkan kehebatan perang salib pada abad ke-11 hingga 13 Masehi tersebut. "Keduanya merupakan contoh yang luar biasa mengenai arsitektur benteng, baik dari segi kualitas konstruksi maupun peninggalan stratigrafi historisnya," tulis web resmi UNESCO.

Sementara itu, Masjid Umayyah dibangun pada masa kekhalifahan Muawiyyah yang merupakan gubahan dari gereja Romawi Kuno yang sebelumnya merupakan kuil Jupiter.  Disebut pula Masjid Umami atau Masjid Agung Damaskus. Ini merupakan salah satu masjid terbesar dan tertua di dunia. Bahkan, beberapa orang menganggapnya sebagai tempat suci keempat setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa.

Di dekat masjid terdapat makam Salahuddin al-Ayubi. Nilai penting masjid ini pun makin menjadi ketika sebagian orang meyakini di salah satu menara masjid, yang tertinggi, Yesus (Nabi Isa) akan turun pada Hari Kiamat nanti.

Masjid Umayyah lain juga ada di Kota Aleppo dengan nama Masjid Umayyah Aleppo atau Masjid Agung Aleppo. Lokasinya berada di Kota Tua Aleppo yang dijadikan situs warisan dunia oleh UNESCO. Masjid ini dibangun pada abad kedelapan, sementara menaranya dibangun pada 1090. Masjid ini dibangun dengan maksud menggandakan Masjid Umayyah Damaskus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement