IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada empat sektor utama yang dikembangkan di kawasan industri halal. Hal ini untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.
“Empat sektor di antaranya makanan dan minuman, fesyen, farmasi, dan kosmetik. Tapi tidak menutup kemungkinan ke sektor lainnya,” ucapnya.
Berdasarkan Overview Global Islamic Economy (GIE) yang mengukur kekuatan ekonomi syariah di 73 negara, Indonesia menempati peringkat ke-5 pada GIE 2019/2020. Indonesia masih kalah dengan Malaysia, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Arab Saudi.
Capaian tersebut mengalami perbaikan dari setahun sebelumnya yakni posisi 10 pada 2018-2019. Namun, menurut Airlangga, beberapa sektor prioritas masih tertinggal.
"Yang kita masih harus mengejar adalah di top 10 halal food, Indonesia masih belum masuk,” ucapnya.
Menurutnya, sektor farmasi dan kosmetika juga masih tertinggal, belum masuk 10 besar. Sedangkan sektor pariwisata halal, Indonesia berada posisi ke-3, masih kalah dengan UEA dan Turki.
“Kategori fesyen, Indonesia cukup unggul dengan posisi nomor dua di bawah Turki,” ucapnya.