Senin 02 Nov 2020 11:52 WIB

Saudi Minta Warganya Laporkan Pelanggaran Protokol Kesehatan

Tindakan tegas akan dikenakan kepada pelanggar protokol kesehatan

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Subarkah
 Umat Muslim yang melakukan sholat jarak sosial di Masjidil Haram untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan sejak pembatasan penyakit coronavirus (COVID-19) diberlakukan, setelah diizinkan oleh otoritas Saudi, di kota suci Mekkah, Arab Saudi 18 Oktober 2020
Foto: RaesahAlharmin / HO via REUTERS
Umat Muslim yang melakukan sholat jarak sosial di Masjidil Haram untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan sejak pembatasan penyakit coronavirus (COVID-19) diberlakukan, setelah diizinkan oleh otoritas Saudi, di kota suci Mekkah, Arab Saudi 18 Oktober 2020

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi saat ini sedang gencar meminta warganya untuk mematuhi tindakan pencegahan virus corona. Warga diminta untuk melaporkan pelanggar protokol kesehatan dan menegaskan bahwa hukuman akan ditegakkan.

Hingga kini, Kementerian menerima 999 laporan tentang pelanggaran di semua wilayah Kerajaan. Pelaporan diadukan lewat layanan 911 untuk Makkah dan Riyadh. Tercatat jumlah laporan pelanggaran di fasilitas kesehatan sebanyak 937, dan 940 untuk laporan tentang restoran dan tempat umum.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Ahad (1/11) mengumumkan 374 kasus Covid-19 baru. Sehingga total kasus yang dikonfirmasi menjadi 347.656, 334.236 di antaranya sedang masa pemulihan, 8.000 kasus aktif dan 5.420 total ornag yang meninggal karena Covid-19.

Juru bicara kementerian, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly, mengatakan bahwa telah terjadi percepatan yang nyata dalam peningkatan kasus yang dikonfirmasi di salah satu wilayah.  Dia menambahkan, tindakan yang lebih ketat akan diterapkan untuk mengendalikan dan mencegah penyebarannya.

"Saat ini terdapat 771 kasus dalam kondisi kritis di Kerajaan, sementara 8.000 tetap aktif, dengan pasien menerima perawatan medis.

Selain itu, 394 pasien telah pulih, meningkatkan jumlah pemulihan menjadi 334.236, korban tewas telah mencapai 5.420 dengan 18 kematian baru dilaporkan.

 Kementerian sejauh ini telah melakukan 8,1 juta uji reaksi berantai polimerase sejak virus pertama kali ditemukan di negara tersebut," jelasnya dilansir dari Arabnews, Senin (2/11).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement