IHRAM.CO.ID,ABU DHABI -- Kerajaan Arab Saudi mulai melaksanakan umroh tahap ketiga dan mengizinkan jamaah asing masuk ke Jeddah, Ahad (1/11). Dalam kesempatan ini, Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengimbau agar jamaah tetap melindungi diri dan keluarganya.
Dilansir di Saudi Press Agency, Ahad (1/11), OKI juga mengingatkan jamaah untuk tetap berpegang serta mentaati tindakan pencegahan yang telah disetujui oleh otoritas berwenang di Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam, Dr. Yousef bin Ahmed Al-Othaimeen, mengatakan OKI mengucapkan selamat kepada umat Islam di seluruh dunia atas kembalinya umroh, setelah penangguhan sementara yang dilakukan beberapa bulan lalu.
Penangguhan disebut dilakukan sebagai salah satu langkah kehati-hatian guna mencegah penyebaran virus Covid-19 yang lebih massif. Untuk mendukung tujuan ini, ia pun meminta jamaah umrah mengikuti protokol dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Dr. Al-Othaimeen lantas memuji sistem kerja dan kesiapan Kementerian Haji dan Umrah dalam usaha menerima pelaksana umroh.
OKI mengapresiasi semua tindakan preventif dan protokol yang diambil pihak berwenang dalam rangka menjaga kesehatan dan keselamatan pelaku umroh dan pengunjung, di bawah kepemimpinan Pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Yang Mulia Putra Mahkota.
Tahap ketiga yang dilaksanakan hari ini akan terus berlangsung sampai pandemi Covid-19 di seluruh dunia berakhir. Pelaksanaan ibadah umroh, kunjungan ke Dua Masjid Suci, maupun shalat berjamaah diizinkan dilakukan bagi warga negara maupun ekspatriat dan Muslim dari luar negeri dengan kapasitas 100persen. Setiap hari, ada 20.000 jamaah umroh dan 60.000 jamaah shalat masuk ke Masjid Suci.
Sebelumnya, dilaporkan jamaah umroh maupun pengunjung yang boleh memasuki Kerajaan hanya dari negara-negara yang sudah disetujui oleh Kementerian Kesehatan Saudi.
Sebelumnya pada 22 September, Raja Salman menyetujui dimulainya kembali umroh secara bertahap dalam empat tahap. Pelaksanaan dilakukan di tengah kepatuhan terhadap prosedur kesehatan dan pencegahan yang diperlukan.
Pada fase pertama, hanya warga dan penduduk di dalam Kerajaan yang diizinkan melakukan umroh. Masjidil Haram per-hari menerima jamaah umroh dengan kapasitas 30persen atau 6.000 jamaah per hari, mulai 4 Oktober.
Fase kedua dimulai 18 Oktober, dengan 15.000 jamaah diizinkan untuk melakukan umroh dan 40.000 jamaah melakukan sholat wajib di Masjidil Haram. Pada fase ini, Kerajaan membuka kapasitas 75persen per-hari.
Sumber: https://www.spa.gov.sa/viewfullstory.php?lang=en&newsid=2150147