IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat Arab Saudi Hani Joukhadar memperingatkan masyarakat bersiap menghadapi peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Kerajaan. Hal ini bisa terjadi lantaran tingkat infeksi yang terus meningkat di seluruh dunia, kondisi cuaca yang berubah, dan orang-orang semakin lengah pada tindakan pencegahan keselamatan.
"Kasus mulai meningkat di kebanyakan negara di seluruh dunia, mencapai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti di AS, Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol," katanya, dilansir di Arab News, Selasa (3/11).
Dia menambahkan, setelah jumlah (kasus) di negara-negara tersebut mencapai status stabil selama gelombang pertama, jumlah di negara lain mulai meningkat. Hal ini diperkirakan akan terjadi lagi.
Menurut Joukhadar, gelombang kedua Covid-19 di banyak negara terjadi setelah pelonggaran pembatasan. Pada saat itu orang-orang gagal mematuhi langkah-langkah pencegahan.
“Di Arab Saudi, kami memperkirakan peningkatan kasus terjadi karena perubahan cuaca dan lebih banyak dorongan orang-orang yang keluar dan berkumpul. Kami juga melihat masyarakat kurang berkomitmen memakai masker di tempat umum," kata Joukhadar.
Joukhadar berharap kesadaran di antara orang Saudi dan ekspatriat akan membantu mencegah gelombang kedua besar di Kerajaan. Dia memperingatkan bahwa jumlah kasus masih diperkirakan akan meningkat.
Arab Saudi mengumumkan 381 kasus Covid-19 baru pada Senin. Total kasus di Saudi sebanyak 348.037 kasus. Sebanyak 7.928 kasus aktif yang mendapat perawatan medis, dimana 755 pasien berada dalam kondisi serius atau kritis
Selain itu, 436 pasien telah pulih, meningkatkan jumlah pemulihan di Kerajaan menjadi 334.672. Korban meninggal sekarang mencapai 5.437 setelah 17 lebih orang dilaporkan meninggal.
Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 8.151.353 uji reaksi berantai polimerase sejak merebaknya Covid-19 di negara tersebut, dan 53.819 telah dilakukan dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi mengorganisir 216 tim relawan ambulans yang terdiri dari 1.744 pembantu, untuk bekerja di Masjid Nabawi di Madinah untuk menangani kasus-kasus medis dalam dua pekan terakhir.
Sekitar 257 laporan dimulai di Masjid Nabawi dan alun-alunnya, 243 kasus ditangani, dan 86 kasus dipindahkan ke tim darurat yang ditempatkan di Masjid Nabawi atau puskesmas terdekat.
https://www.arabnews.com/node/1757691/saudi-arabia