Rabu 11 Nov 2020 07:02 WIB

Jamaah Umroh Asing Kembali Memasuki Masjid Nabawi

Selama 8 bulan terakhir jamaah dilarang masuki masjid nabawi untuk cegah covid

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Suasana pelataran Masjid Nabawi di tengah suasana pandemi.
Foto: saudigazette
Suasana pelataran Masjid Nabawi di tengah suasana pandemi.

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Presidensi Umum Urusan Masjid Nabawi di Arab Saudi pada Senin mengatakan, jamaah umroh asing kembali memasuki Masjid Nabawi di Madinah setelah delapan bulan mereka dilarang memasukinya sebagai tindakan pencegahan virus corona.

Wakil Presiden Urusan Masjid Nabawi Muhammad al-Khodari mengatakan kepada al-Ekhbariya TV, di bawah fase ketiga dimulainya kembali umroh secara bertahap ini, 160 hingga 170 jamaah diizinkan untuk mengunjungi Masjid Nabawi dan Rawdah (ruang tempat makam Nabi Muhammad) pada satu waktu. Dilansir di Al Arabiya, Selasa (10/11), sekitar 4.000 hingga 5.000 jamaah telah mengunjungi Masjid Nabawi dan Rawdah hingga Senin.

Sebelum 1 November 2020, hanya jamaah di Arab Saudi yang diizinkan untuk melakukan umroh dan mengunjungi Dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah. Umat Muslim harus mengikuti langkah-langkah pencegahan selama kunjungan mereka. Hal itu termasuk mengenakan masker wajah dan menjaga jarak setidaknya dua meter dari jamaah lainnya.

Untuk bisa masuk ke dalam Masjid Nabawi, semua pengunjung harus mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi Eatmarna untuk mendapatkan izin. Pengunjung dapat meminta izin dan memilih waktu tertentu yang mereka inginkan untuk melakukan sholat di Masjid Nabawi melalui aplikasi tersebut.

 

Aplikasi ini dimaksudkan untuk mencegah keramaian (kepadatan) dan antrean panjang bagi mereka yang ingin memasuki masjid tersebut. Sementara itu, guna menjaga kebersihan masjid, lantai, lorong, dan pintu Masjid Nabawi dan ruangannya secara teratur didesinfeksi menggunakan peralatan sterilisasi paling modern.

Kepresidenan mengatakan, karpet di masjid ini juga disedot dan disterilkan sepanjang hari. Alih-alih menempatkan sepatu mereka di tempat yang biasanya ditentukan, tas khusus diberikan kepada jamaah untuk menyimpan sepatu mereka sebelum mereka memasuki masjid guna mencegah keramaian dan penularan penyakit Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement