Sabtu 14 Nov 2020 03:50 WIB

Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Terkendala Dana

Penyelesian Masjid Taman Sriwedari terkendala dana dan pandemi Covid-19

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Desain masjid di Taman Sriwedari Solo.
Foto: Dok. Pemkot Solo
Desain masjid di Taman Sriwedari Solo.

IHRAM.CO.ID, SOLO - Pembangunan dan penyelesian Masjid Taman Sriwedari di Kota Solo diperkirakan tidak sesuai target. Hal itu lantaran terkendala masalah dana dan pandemi Covid-19. Pembangunan masjid yang berasal dari dana bantuan masyarakat dan perusahaan tersebut dimulai pada Juni 2018 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2020.

Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari, M Farid Sunarto, mengatakan, progres pembangunan secara fisik sudah di atas 80 persen. Sisanya sekitar 20 persen tersebut akan dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang berdampak pada anggaran, desain dan waktu pelaksanaan.

Sampai sekarang, penyesuaian dengan PT Wika selaku pengembang terkait dengan progres dan kesesuaian pembayaran semuanya masih dalam konsolidasi lantaran dana pembangunan tidak mengunakan APBD.

"Kendalanya dana, masalah dana ini yang mengakibatkan perlambatan-perlambatan sehingga terjadi penyesuaian jangka waktu pelaksanaan. Penyesuaian jangka waktu pelaksanaan sekitar enam bulan," terang Farid saat dihubungi Republika, Jumat (13/11).

Selain itu, panitia juga masih menunggu kebijakan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan masjid tersebut. Sebelumnya, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo telah menghadap Presiden untuk meminta bantuan anggaran pembangunan Masjid Taman Sriwedari.

"Kepastian ya pasti [dibantu Presiden] tapi ini masih proses, ada proses administrasi dan sebagainya. Proses administrasinya jalan," ujarnya.

Masalah lainnya, pandemi Covid-19 juga berdampak pada teknis pembangunan. Panitia sempat menghentikan proses pembangunan karena tidak ingin tenaga kerja terpapar Covid-19. Saat ini, jumlah tenaga kerja dikurangi, hanya tinggal pegawai administrasi, keamanan dan sejumlah pekerja yang menyelesaikan finishing pekerjaan arsitektur.

Farid menyebut, konstruksi bangunan masjid dan menara sudah selesai 100 persen. Sedangkan pembangunan fisik tinggal menyelesaikan kurang dari 20 persen.

"Seperti menara utama kan konstruksi sudah jadi. Finishingnya seperti pemasangan lift, perbaikan tangga putar, dan anjungan. Masjidnya konstruksi sudah 100 persen, atap 100 persen, tinggal interior-interior seperti bagian dindingnya," pungkasnya.

Desain Masjid Taman Sriwedari dilengkapi lima menara, terdiri dari empat menara penunjang setinggi 30 meter, dan satu menara utama setinggi 114 meter. Menara utama tersebut akan dijadikan sebagai daya tarik karena penunjung bisa naik sampai ke atas. Selain itu, masjid juga dilengkapi dengan guest house dan taman. Masjid tersebut dibangun di lahan bekas Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari. Sebelum menjadi taman hiburan, dulunya kawasan Sriwedari merupakan kebon rojo atau taman Raja Paku Buwono X.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement