IHRAM.CO.ID, LONDON—Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengkonfirmasi bahwa tempat-tempat ibadah di Inggris, termasuk masjid, akan dibuka kembali untuk ibadah kolektif mulai 2 Desember, ketika penguncian nasional berakhir.
Dalam pernyataannya kepada Parlemen tentang Rencana Musim Dingin COVID-19 pemerintah, Boris Johnson mengatakan bahwa pembatasan nasional di Inggris akan berakhir pada 2 Desember. Ini berarti mulai Rabu depan orang akan dapat meninggalkan rumah mereka untuk tujuan apa pun dan bertemu orang lain di ruang publik, tentu dengan terus menerapkan protokol kesehatan.
Johnson menambahkan bahwa ibadah kolektif, pernikahan dan olahraga luar ruangan dapat dilanjutkan, dan toko-toko, perawatan pribadi, pusat kebugaran dan sektor rekreasi yang lebih luas dapat dibuka kembali.
Sejak 5 November, hanya masjid-masjid yang mampu menegakkan aturan jarak sosial yang diizinkan dibuka untuk umum. Johnson mengatakan, keputusan ini diambil setelah proses pengujian dan vaksin Covid-19 yang telah diupayakan pemerintah Inggris. Dia juga meyakini tahun depan Inggris mampu terbebas dari pandemi.
“Untuk pertama kalinya sejak virus jahat ini menyebar, kami dapat melihat jalan keluar dari pandemi. Terobosan dalam pengobatan, dalam pengujian dan vaksin berarti bahwa kavaleri ilmiah sekarang sudah di depan mata dan kami tahu di dalam hati kami bahwa tahun depan kami akan berhasil,” kata Perdana Menteri.
“Pada musim semi, kemajuan ini akan mengurangi kebutuhan akan pembatasan yang telah kami alami pada 2020 dan membuat seluruh konsep penguncian Covid menjadi mubazir. Saat momen itu tiba, hal itu akan terwujud berkat pengorbanan jutaan orang di seluruh Inggris Raya,” sambungnya.
Dia berharap musim dingin ini akan terlewati tanpa adanya lonjakan kasus. Dia juga berharap seluruh orang dapat terus mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin.
“Pertama kita harus melewati musim dingin tanpa penyebaran virus yang tidak terkendali agar tidak menyia-nyiakan keuntungan yang telah diperoleh dengan susah payah. Tanpa tindakan pencegahan, resiko virus meningkat akan terjadi maka perlu adanya kedisiplinan,” ujarnya.
Johnson mengatakan bahwa mulai 2 Desember, negara tersebut akan kembali ke pendekatan berjenjang regional, menerapkan tindakan terberat di mana Covid paling umum. Ini berarti bahwa pada Tingkat 1 orang harus bekerja dari rumah jika memungkinkan.
Sedangkan pada Tingkat 2, alkohol hanya boleh disajikan dalam suasana kebersamaan sebagai bagian dari makanan besar. Dan di Tingkat 3, hiburan dalam ruangan, hotel, dan akomodasi lainnya harus ditutup, bersama dengan semua bentuk kebersamaan, kecuali untuk pengiriman dan pesan antar.
Sumber: