Kamis 26 Nov 2020 08:55 WIB

Penyeberagan Israel-Palestina Ditutup Cegah Pandemi Corona

Cegah penyebaran Corona penyebrangan Israel Palestina akan ditutup

Tepi Barat (West Bank), Kota terkurung tembok yang menjadi tempat tinggal warga Palestina.
Foto: businessinsider.com/
Tepi Barat (West Bank), Kota terkurung tembok yang menjadi tempat tinggal warga Palestina.

IHRAM.CO.ID, -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sedang mempertimbangkan untuk sementara menutup penyeberangan antara wilayah Israel dan Palestina di Tepi Barat. Ini dilakukan dalam upaya menghentikan penyebaran COVID-19.

"Mengingat lonjakan dramatis dalam morbiditas Corona di Otoritas Palestina," kata Netanyahu sembari memerintahkan penutupan penyeberangan segera dievaluasi. Kebijakan tersebut dikelaurkan Kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan.

Seperti dilansir Jerusalem Post, langkah serupa diambil awal tahun ini. Pejabat Palestina mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak mengetahui adanya keputusan Israel untuk menutup pos pemeriksaan ke dan dari Tepi Barat, karena infeksi virus korona terus meningkat di antara warga Palestina.

The Kalandiya Crossing. (photo credit: COGAT SPOKESPERSON'S OFFICE)Keterangan foto: Kawasan Kalandya, perempatan jalan di area penyebaran Palestina-dan Israel.

"Kami belum menerima pengumuman resmi dari pihak Israel terkait masalah ini," kata seorang pejabat senior Otoritas Palestina.

Pejabat itu menunjukkan bahwa pihak PA (Palestinian Authority/Otoritas Palestina) sedang mempertimbangkan untuk melarang orang Arab-Israel memasuki Tepi Barat. Kebijakan tersebut berlaku dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari upaya untuk membendung penyebaran virus Corona.

Menurut pejabat itu, banyak orang Arab-Israel telah mengadakan pernikahan dan pertemuan lainnya di berbagai bagian Tepi Barat. Salah satu yang marak  terutama warha di Jericho dan Betlehem. Acara mereka itu banyak yang melanggar aturan pembatasan kesehatan terkait virus corona.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Chezy Levy mengatakan pada hari Rabu dalam sebuah pengarahan bahwa "ada kecurigaan bahwa ketika [pekerja] datang dari wilayah mereka membawa virus dan menginfeksi orang Israel."

Dia pun menambahkan, "Kami sedang mengevaluasi cara menguji orang-orang yang datang untuk bekerja dan berapa banyak yang akan kami izinkan [ke Israel] untuk membantu menghentikan penyebaran virus dari wilayah ke Israel."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement