Selasa 29 Dec 2020 18:25 WIB

Pemkab Belitung Tunda Kegiatan Belajar Tatap Muka

Penundaan belajar tatap muka dengan batas waktu yang belum dapat ditentukan.

Pemkab Belitung Tunda Kegiatan Belajar Tatap Muka (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Pemkab Belitung Tunda Kegiatan Belajar Tatap Muka (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,BELITUNG -- Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menunda kegiatan tatap muka yang dijadwalkan mulai 4 Januari 2021 karena daerah itu belum aman dari penyebaran COVID-19.

"Keputusan menunda kegiatan belajar tatap muka bagi siswa tingkat pendidikan dini, TK, SD dan SMP karena pertimbangan keselamatan kesehatan siswa mengingat penyebaran COVID-19 belum reda," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten BelitungJunaidi di Tanjung Pandan, Selasa (29/12).

Menurut dia, penundaan belajar tatap muka dengan batas waktu yang belum dapat ditentukan atau melihat perkembangan situasi penyebaran virus corona.

"Kalau kondisi penyebaran virus corona semakin menurun dan daerah sudah ditetapkan aman dari virus tersebut, kegiatan belajar tatap muka dapat diselenggarakan," jelasnya.

Penundaan belajar tatap muka selain berdasarkan hasil rapat lintas sektoral juga atas saran dari pihak Satgas COVID-19 agar sementara waktu siswa belajar melalui dalam jaringan di rumahnya masing-masing.

"Kami akan melihat perkembangan kasus COVID-19 selama satu minggu ke depan dari jadwal yang ditetapkan apakah masih dilanjutkan untuk menunda belajar tatap muka atau sudah dapat dimulai belajar di sekolah," ujarnya.

Jika kondisi memungkinkan kata dia, pihaknya akan mulai menerapkan kegiatan belajat mengajar tatap muka di sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Belajar tatap muka di tengah pandemi COVID-19, kedepannya direncanakan ada penambahan jumlah hari yang sebelumnya hanya dua kali dalam seminggu bagi tingkat PAUD, TK dan SD menjadi tiga atau empat hari sedangkan tingkat SMP menjadi lima hari dalam seminggu," jelasnya.

Dia mengatakan, jumlah siswa per kelas tetap akan dibatasi hanya 50 persen dari jumlah siswa di ruang kelas serta mewajibkan siswa menerapkan protokol kesehatan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement