Ahad 03 Jan 2021 00:20 WIB

Penjelasan Mengapa Rencana Abrahah Hancurkan Kabah Gagal

Abrahah gagal menghancurkan Kabah di Kota Makkah

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Abrahah gagal menghancurkan Kabah di jantung Kota Makkah. Ilustrasi Suku Qurays dan untanya serta kabah (ilustrasi)
Foto:

Pada tahun 60 sebelum Hijriyah terjadilah perang antara raja Humair dan kaum Nasrani.  Raja Humair sebetulnya hampir mengalahkan kaum Nasrani Najran, akan tetapi mereka kaum Nashoro dibantu Habasyah atau Ethiopia dan menutup perang dengan kemenangan.

Abrahah sebagai penguasa tunggal, membangun sebuah gereja di sana dan bermaksud menjadikannya sebagai pengganti Ka'bah serta memalingkan orang-orang Arab yang akan berhaji ke tempat itu. Untuk merealisasikan keinginannya, Ka'bah harus hancur terlebih dahulu.

Dia pun berangkat dengan membawa kekuatan yang sangat besar untuk menghancurkan Ka'bah. Sesampainya di negeri dia mengutus sebagai pasukannya untuk merampas harta benda penduduk Makkah. Sebanyak 20 unta milik Abdul Muthalib, salah seorang bangsawan Quraisy yang sangat dihormati pun dirampas.

Dia, Abdul Muthalib segera mendatangi Abrahah dan menuntut untuk bertanya kembali. Jawaban Abrahah:

"Apakah kamu hanya membicarakan untamu dan membiarkan Ka'bah? Padahal dia adalah agamamu dan agama nenek moyang sedangkan engkau mengetahui bahwa kedatanganku ini untuk menghancurkan Ka'bah."

Abdul Muthalib tidak diam, ia menyimpang: "Aku adalah pemilik unta sedang rumah itu ada pemiliknya sendiri yang memeliharanya."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement