IHRAM.CO.ID,BOGOR -- Penyuntikan vaksin COVID-19 di Kota Bogor didahulukan kepada 10 pejabat yang menjadi sasaran penerima sesuai arahan dari pemerintah pusat dan dijadwalkan diberikan di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (14/1).
Wali Kota BogorBima Aryadi Kota Bogor, Selasa mengatakan ke-10 pejabat yang akan menerima vaksin COVID-19 itu, antara lain Wakil Wali Kota Bogor, anggota forkopimda, tokoh agama, kelapa dinas kesehatan, dan direktur RSUD.
"Pemberian vaksin kepada 10 pejabat ini untuk menjadi contoh bagi warga Kota Bogor lainnya, terutama yang menjadi sasaran penerima vaksin," katanya.
Menurut Bima Arya, vaksin yang telah tiba di Kota Bogor pada Selasa (12/1) ini, jumlahnya 9.160 dosis, meliputi 10 dosis untuk pejabat dan 9.150 dosis untuk tenaga kesehatan.
Pemberian 10 dosis vaksin kepada pejabat, dijadwalkan diberikan di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor pada Kamis (14/1). Selanjutnya, pemberian 9.150 dosis vaksin kepada tenaga kesehatan diberikan secara bertahap di 64 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Kota Bogor, baik rumah sakit, puskesmas, maupun polikinik, selama dua bulan ke depan.
"Vaksin tersebut diberikan kepada sasaran penerima dengan kriteria, berusia produktif, yakni 17-59 tahun, dan kondisinya sehat," katanya.
Bima Arya menambahkan, vaksin tidak boleh diberikan kepada penyintas atau orang yang pernah terkonfirmasi positif COVID-19, memiliki penyakit bawaan atau komorbid, auto-imun serta ibu hamil.
Bima menjelaskan, 10 pejabat sasaran penerima yang didahulukan, salah satunya adalah kepada daerah, tapi karena dirinya berstatus penyintas, sehingga dikeluarkan dari daftar 10 pejabat tersebut. "Posisi saya sebagai penerima vaksin, digantikan oleh Wakil Wali Kota," katanya.
Bima Arya pernah terkonfirmasi positif COVID-19 setelah kembali dari kunjungan kerja ke Turki dan Azerbaijan, pada Maret 2020. Bima Arya sempat dirawat di ruang rawat isolasi RSUD Kota Bogor selama lebih dari tiga pekan.