Kamis 14 Jan 2021 11:38 WIB

Saudi Ingatkan Larangan Pertemuan Jumlah Besar

Saudi kembali mengingatkan pertemuan lebih dari 50 orang akan diberi sanksi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Menteri Kesehatan Arab Saudi mengatakan jutaan orang telah mendaftar melalui aplikasi Sehhaty untuk menerima vaksin Covid-19.
Foto: SPA
Menteri Kesehatan Arab Saudi mengatakan jutaan orang telah mendaftar melalui aplikasi Sehhaty untuk menerima vaksin Covid-19.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Dalam Negeri Saudi memperbarui peringatannya terhadap pertemuan sosial dalam jumlah besar. Mereka juga mengingatkan masyarakat tentang sanksi atas pertemuan dengan lebih dari 50 orang, sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19.

Kementerian Dalam Negeri mengunggah sebuah infografik ke akun Twitter resminya. Dalam infografik itu dituliskan, "Pertemuan untuk tujuan sosial seperti pemakaman, pesta dan sejenisnya, lebih dari 50 orang melanggar tindakan pencegahan terhadap Covid-19".

Dilansir di Arab News, Kamis (14/1), infografik tersebut juga menegaskan kembali tentang sanksi awal bagi pihak penyelenggara atau orang yang mengajak, yakni denda 40.000 riyal Saudi atau 10.600 dolar AS. Sementara, siapa pun yang hadir atau menyebabkan keramaian wajib membayar 5.000 riyal Saudi.

Jika dikemudian hari ditemukan pelanggaran kedua, sanksi akan digandakan menjadi 80.000 riyal Saudi. Mereka yang hadir atau memprakarsai acara akan membayar hingga 10.000 riyal Saudi. Sementara, jika terjadi pelanggaran ketiga, sanksi akan digandakan dan pelaku dibawa ke penuntutan publik.

Jika lembaga yang melanggar ada di sektor swasta dan melakukannya berulang, usaha tersebut akan ditutup selama tiga bulan. Jika terjadi pelanggaran kedua, usaha tersebut akan ditutup selama enam bulan.

Kementerian mendorong masyarakat yang melihat adanya pelanggaran untuk menelepon call center yang telah disiapkan. 911 bagi mereka yang berada di Makkah dan Riyadh, dan 999 untuk daerah lain.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyatakan setiap orang harus membuat akun daring di aplikasi Sehhaty untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Ia menambahkan, akun salah satu anggota keluarga tidak bisa digunakan untuk membuat janji keluarga lainnya.

"Akun independen wajib dibuat untuk ayah, ibu, maupun penerima manfaat lainnya di aplikasi Sehhaty, kecuali untuk anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun, yang dapat berafiliasi dengan kepala keluarga,” tulis Kementerian Kesehatan dalam akun Twitter resminya.

Sementara itu, sebuah sumber di Kementerian Dalam Negeri mengatakan warga diperingatkan untuk tidak bepergian ke sejumlah negara tanpa mendapatkan izin sebelumnya. Hal ini terjadi setelah pernyataan yang dikeluarkan pada 8 Januari, yang mengizinkan warga bepergian ke luar Kerajaan mulai dari 31 Maret.

Sejumlah daftar negara, termasuk Libya, Suriah, Lebanon, Yaman, Iran, Turki, Armenia, Somalia, Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, Venezuela, Belarus dan negara lain di mana pandemi belum dikendalikan penyebarannya, terbukti ditemukan strain virus yang bermutasi.

Kementerian lantas mengatakan, warga negara Saudi yang berada di negara-negara ini atau berharap untuk melakukan perjalanan ke Kerajaan, harus segera mendaftar di kedutaan.

Ia juga meminta warga yang ingin melakukan perjalanan ke negara-negara yang diizinkan untuk berhati-hati dan menjauh dari daerah sibuk atau ramai, serta mematuhi semua tindakan pencegahan.

Sebanyak 175 kasus baru dilaporkan di Saudi dalam 24 jam terakhir. Artinya 364.271 orang kini telah tertular penyakit tersebut, dengan 1.954 kasus aktif dan 307 di antaranya dalam kondisi kritis.

Selain itu, 156 pasien dilaporkan telah pulih. Penambahan ini menjadikan jumlah total pemulihan di Kerajaan sebanyak 356.013 pasien. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement