IHRAM.CO.ID, JAKARTA --- Ketua Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) KH. Abdul Gaffar Rozin berharap para ulama dan pengajar pesantren memperoleh prioritas dalam pemberian vaksin Covid-19. Ia berharap vaksinasi dapat dilakukan kepada para ulama dan ustaz setelah vaksinasi terhadap tenaga medis selesai.
"Kami berharap para kiai dan asatiz yang berisiko mendapatkan prioritas vaksin sebagai pelayanan publik, semoga setelah nakes," kata kiai Rozin pada Kamis (14/1).
Hal ini mengingat banyaknya santri dan pengurus pesantren yang sempat terinfeksi Covid-19. Gus Rozin mengatakan RMI NU juga terus mendorong setiap pesantren terus mentaati protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Gus Rozin mengatakan saat ini pihaknya memberdayakan satgas pesantren dengan pendampingan RMI NU. Selain itu RMI NU dan Perhimpunan Dokter NU juga menyiagakan 90 dokter sukarelawan untuk mendampingi pesantren san menerima konsultasi kesehatan santri dan pengurus pesantren baik secara langsung maupun daring.
"Sampai saat ini sudah 260 kyai-nyai wafat selama pandemi. Tentu tidak semua diakibatkan covid, tapi angka ini sungguh tinggi sekali," katanya.
Sementara itu meski vaksin Covid-19 sudah didistribusikan, Gus Rozin berharap para santri di lingkungan pesantren tetap menerapkan protokol kesehatan hingga beberapa bulan ke depan.
"Walaupun vaksin sudah didistribusikan, tetapi RMI tidak boleh berharap para santri akan divaksin dalam waktu dekat. Kami masih mengedepankan penguatan protokol setidaknya sampai 8-12 bulan ke depan. Tapi kami berharap para kyai dan asatidz yang beresiko mendapatkan prioritas vaksin," katanya.