IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Regional Sulawesi menggandeng lembaga amil zakat nasional (laznas) Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ). Keduanya mendistribusikan paket bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian di Sulawesi Barat, khususnya di Kota Mamuju.
Salah satu daerah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa di Mamuju adalah Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Tim relawan berusaha menyusuri lokasi-lokasi pengungsian, guna membantu meringankan beban warga terdampak bencana gempa bumi.
Berdasarkan pantuan media WIZ di titik lokasi pendistribusian, warga tampak mendirikan kurang lebih 20 tenda. Di lokasi tersebut, terdapat 35 Kepala Keluarga, dengan 150 jiwa yang terdiri atas anak-anak hingga lanjut usia (lansia).
Koordinator WIZ, Ridwan Umar, dibantu relawan membagikan beberapa bahan kebutuhan mendesak bagi para pengungsi. Beberapa barang yang dibagikan mulai dari sembako hingga camilan untuk anak-anak, serta bantuan popok untuk bayi. Adapun paket sembako terdiri atas beras, mie instan, air kemasan, kurma dan bahan pangan lainnya.
"Hari ini kita distribusikan bantuan dari MTT regional Sulawesi. Jenis bantuan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak pengungsi hasil pemetaan tim," kata Ridwan, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (27/1).
Tak hanya di Mamuju, tim lain ditugaskan menuju Kabupaten Majene beberapa hari sebelumnya. Berdasarkan informasi dari relawan, masih banyak warga korban gempa yang belum tersentuh bantuan, khususnya yang tinggal di pelosok Majene dan Mamuju.
Upaya kerjasama antara WIZ dan MTT tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ana, salah seorang warga yang mengungsi, mengaku sangat berterimakasih atas inisiatif MTT.
Ia menyebut MTT telah berupaya mencari masyarakat yang masih mengharapkan bantuan. Adapun bantuan yang mereka terima sangat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah gempa bumi.
“Saya mewakili warga di posko ini sangat berterima kasih atas bantuan dari MTT. Kami semua adalah korban, kami tak bisa kembali ke rumah karena sudah tak layak huni,” kata Ana.
Staf Divisi MTT Regional Sulawesi, Kaharuddin Hatta, mengaku upaya menyisir posko-posko pengungsian di pinggiran kota Mamuju yang diperkirakan masih sangat membutuhkan bantuan, merupakan sebagai langkah antisipasi jika sekiranya masih terdapat warga yang belum tersentuh bantuan secara maksimal.