IHRAM.CO.ID, BEIRUT -- Kerajaan Arab Saudi sedang bernegosiasi dengan produsen vaksin Covid-19. Saudi ingin memasok vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah, seperti Yaman dan beberapa negara Afrika lainnya.
Menteri Keuangan Saudi, Mohammed Al-Jadaan, dalam sesi daring Forum Ekonomi Dunia mengatakan, negara-negara tersebut tidak akan memperoleh vaksin dalam jumlah yang cukup, hanya melalui program COVAX. Program ini merupakan mekanisme global untuk pembelian dan pendistribusian vaksin Covid-19.
Dilansir di Arab News, Rabu (27/1), mekanisme ini bertujuan untuk memberikan setidaknya 2 miliar dosis vaksin pada akhir 2021. Dosis tersebut diharap mampu mencakup 20 persen orang yang paling rentan di 91 negara.
Menurut perkiraan, Afrika akan membutuhkan 1,5 miliar dosis vaksin untuk mengimunisasi 60 persen dari 1,3 miliar penduduknya. Biaya yang dibutuhkan untuk mencakup angka ini antara 7 hingga 10 miliar dolar AS.
Perhatian Saudi akan kondisi kesehatan di Yaman beberapa kali ditunjukkan dengan mengirimkan bantuan medis. Terbaru, Pusat Bantuan dan Pertolongan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) meluncurkan kampanye memerangi kebutaan dan penyakit mata lainnya di Al-Mukalla, di Gubernur Hadramout, Yaman, Senin (25/1) lalu.
Kampanye kesehatan ini akan berlangsung selama seminggu, dengan tim medis pusat akan melakukan 400 operasi mata dan mentargetkan memeriksa 1.500 pasien. Tak hanya itu, pusat kesehatan tersebut akan memberikan obat-obatan dan kacamata kepada pasien secara gratis.
KSrelief juga mendistribusikan lebih dari 69 ton bahan makanan kepada 3.960 orang di Provinsi Al-Jawf Yaman. Di hari yang sama, 13 truk barang bermuatan bantuan melintasi Al-Wadiah.
Total, 48 ton bahan makanan, 2 ton obat esensial dan 12.000 karton kurma seberat 246 ton, rencananya didistribusikan di provinsi Shabwa, Marib dan Aden.