IHRAM.CO.ID,PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ardiansyah mengingatkan perlunya upaya untuk meningkatkan produksi pertanian dengan penerapan teknologi.
"Praktik pertanian yang efisien, dengan input teknologi sangat penting untuk diupayakan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (29/1).
Dosen Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Unsoed itu mengatakan selain dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian, penerapan teknologi juga dapat mendorong regenerasi petani.
"Dengan penerapan teknologi pertanian maka diharapkan generasi muda dapat melihat sektor pertanian bukan lagi sektor yang penuh risiko dan tidak mendatangkan keuntungan besar. Dengan demikian diharapkan dapat mendorong regenerasi petani," katanya.
Dia mencontohkan teknologi pertanian yang potensial untuk terus dikembangkan adalah mulai dari teknologi pengolahan lahan, teknologi irigasi, hingga teknologi pascapanen. Selain itu, kata dia, ada juga teknologi informasi yang meliputi prediksi harga, market place, dan lain sebagainya.
"Untuk pengolahan lahan, misalnya, teknologi yang diterapkan dapat berupa penggunaan traktor dan alat mekanis lain," katanya.
Dia menambahkan bahwa penerapan teknologi tepat guna sangat berkontribusi positif dalam peningkatan kesejahteraan petani. "Penerapan teknologi bahkan bisa membangkitkan usaha tani menjadi skala besar namun tetap efisien," katanya.
Kendati demikian dia mengakui bahwa untuk menerapkan teknologi pertanian maka perlu adanya pelatihan bagi petani.
"Untuk itu harus ada sosialisasi dan pelatihan. Bahkan perlu paket stimulus, misalkan pinjaman atau sewa alat-alat teknologi," katanya.
Menurutnya, pemerintah daerah bisa memfasilitasi hal tersebut melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan di bidang pertanian.
"Hal tersebut sangat diperlukan guna meningkatkan produktivitas pertanian di masing-masing wilayah dan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan," katanya.
Sementara itu Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed Prof Loekas Soesanto mengatakan peningkatan produksi pertanian pada saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini sangat diperlukan.
"Urgensi peningkatan produksi pertanian saat masih pandemi perlu disesuaikan, agar tercapai juga peningkatan produksi yang optimal," katanya.
Dia mengatakan peningkatan produksi dapat dilakukan dengan berbagai upaya antara lain pemusatan jenis komoditas serta menyiasati dampak iklim bagi pertanian melalui pembangunan dan penguatan saluran air irigasi, termasuk juga memanfaatkan energi terbarukan.
"Peningkatan sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk, dan obat-obatan juga perlu dilakukan sambil terus membangun inovasi pertanian yang dapat diterapkan petani termasuk dengan cara menerapkan energi terbarukan," katanya.