IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah RI diminta serius menangani kasus Covid-19. Permintaan itu disampaikan penyelenggara umrah setelah Arab Saudi malarang 20 negara termasuk Indonesia masuk Arab Saudi.
"Kami selaku penyelenggara perjalanan umrah juga sekaligus berharap semoga pemerintah bisa lebih serius dalam menangani kasus covid-19 ini," kata Rafiq Zauhari pemilik travel Taqwa Tours saat dihubungi, Rabu (3/2).
Rafiq meminta pemerintah tidak hanya menuntut masyarakat untuk menjalankam penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak), akan tetapi penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) dikerjakan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah.
Rafiq memastikan sebagai penyelenggara umrah para pemilik PPIU sangat patuh terhadap segala peraturan. Baik peraturan yang berkaitan dengan pemerintah Indonesia maupun pemerintah Arab Saudi. "Apapun itu selagi untuk kebaikan, para penyelenggara PPIU tentu akan memahaminya," katanya.
Rafiq mengatakan, teman-teman PPIU telah menerima informasi bahwasanya Arab Saudi saat ini sedang gencar melakukan vaksinasi covid-19 untuk warga negaranya. Informasinya sempat ada keterlambatan proses vaksinasi di Arab Saudi karena distribusinya yang tidak merata.
"Sehingga kemungkinan ini juga menjadi pertimbangan sampai kemudian Arab Saudi membatasi 20 negara ini tidak bisa masuk ke negaranya," katanya.
Rafiq memastikan bukan tanpa alasan Arab Saudi menutup akses masuk terhadap 20 negara dan semuanya memiliki tingkat kasus Covid-19 yang tinggi. Atas pertimbangan ini Saudi melarang 20 negara itu masuk ke wilayahnya demi tidak menyebarkan virus covid-19.
"Negara ini adalah 20 negara dengan kasus Covid-19 positif retnya masih tinggi dan Indonesia adalah satu-satunya negara di Asean yang masuk dalam kriteria negara yang tidak bisa masuk ke Arab Saudi," katanya.
Menurut pengamatannya, di Indonesia kasus postif sangat tinggi sekali dan sudah mencapai 1 juta kasus perharinya. Di Indonesia sudah belasan ribu orang yang positif setiap hari.