Andi menjelaskan, acara peluncuran bukunya sendiri dilakukan secara hibrid, yakni online dan offline. Hal itu karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Bahkan untuk yang hadir secara offline, panitia mewajibkan mengikuti swab test terlebih dahulu.
"Untuk yang hadir secara offline ini sangat terbatas. Mereka nanti wajib menjalani swab test terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada yang reaktif atau positif Covid-19," kata Andi.
Sebagai informasi, buku yang akan diluncurkan ini merupakan terjemahan dari karya disertasi Kiai Said yang berjudul asli Shilatul-Lah bil-Kawn fit-Tashawwuf al-Falsafi.
Disertasi tersebut telah diujikan di depan tiga guru besar, yakni Prof Dr Mahmud Ahmad Khafaji, Prof Dr Barokat Abdul Fattah Guida, dan Prof Dr Nafi’h Ulayan. Ketika itu, Kiai Said mendapat predikat summa cum laude.