Jumat 05 Feb 2021 21:11 WIB

Wisata Mangrove Mentawir PPU Masuk 244 Desa Wisata Nasional

Masyarakat setempat memiliki kesadaran tinggi terhadap kepariwisataan.

Wisata Mangrove Mentawir PPU Masuk 244 Desa Wisata Nasional (ilustrasi).
Foto: SAIFUL BAHRI/ANTARA
Wisata Mangrove Mentawir PPU Masuk 244 Desa Wisata Nasional (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,PENAJAM -- Wisata Mangrove Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, terpilih sebagai destinasi wisata bersama 244 desa wisata di Indonesia yang segera mendapat pendampingan dari Masyarakat Sadar Wisata (Masata).

"Pendampingan pada Objek Wisata Mangrove di Kelurahan Mentawir merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang kerja sama dengan Masata serta pihak terkait lain," ujar Ketua DPC Masata Kabupaten PPU Nur Ariyanti di Penajam, Jumat (5/2).

Pihak terkait yang digandeng Kemenparekraf selain Masata adalah Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koperasi, asosiasi profesi, komunitas, dan perguruan tinggi.

Setiap pihak yang menjalin kerja sama (mitra) memiliki peran masing-masing sesuai kewenangan dan hasil kesepakatan, sehingga DPC Masata PPU menangani pendampingan dan pelatihan bidang digitalisasi.

Secara keseluruhan, pendampingan ini dikonsentrasikan pada tiga aspek, yakni aspek produk dan layanan, aspek institusional, dan pendampingan dari aspek permintaan pasar.Masing-masing aspek ini pun terdapat beberapa kategori yang harus dilakukan pendampingan antara lain inovasi, pembiayaan, keterampilan, kepemimpinan, keberlanjutan, pemasaran, pengemasan, dan kemitraan.

"Dari pendampingan yang segera dilakukan ini, targetnya adalah tahun 2024 dengan jumlah 244 desa/kelurahan terpilih yang salah satunya ada Mentawir akan menjadi desa wisata mandiri yang dikelola oleh masyarakat secara terpadu," ujar Nur.

Mentawir masuk dalam kawasan wisata yang akan mendapat pendampingan karena memilih beberapa keunggulan, seperti memiliki hutan mangrove yang dikelola oleh warga. Kemudian memiliki home stay bagi pengunjung, ada produk olahan mangrove seperti sirup dan kue, serta masyarakat setempat memiliki kesadaran tinggi terhadap kepariwisataan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement