IHRAM.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengonfirmasi capaian sasaran vaksinasi gelombang pertama di putaran 1 telah melampaui target yang ditetapkan sebelumnya, yakni dari rencana sasaran 5.236 SDM kesehatan namun yang akhirnya menjalani vaksinasi terdata 5.320 orang.
"Kalau diprosentase, capaiannya sekitar 101,08 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rohmat di Tulungagung, Kamis (11/2).
Jumlah sasaran yang tercapai seandainya seluruh SDM kesehatan yang masuk program sasaran bisa seluruhnya mengikuti vaksinasi. Sebagian dari mereka terpaksa menunda jadwal vaksinasi karena alasan hamil, menyusui, tekanan darah tinggi ataupun sedang sakit.
Tingginya angka peserta vaksinasi ini menunjukkan antusiasme masyarakat, khususnya di kalangan nakes dan SDM di lingkup layanan kesehatan untuk membangun kekebalan kolektif melawan COVID-19.
Terlampauinya target itu berimbas dengan kurangnya vaksin untuk dosis kedua, yang mencapai 300 vaksin. Sampai saat ini Satgas Penanganan COVId-19 Tulungagung, khususnya dinas kesehatan, masih menunggu kiriman kekurangan vaksin dari Pemprov Jatim.
Semangat mereka menjalani vaksinasi juga terlihat saat dimulainya program injeksi dosis kedua vaksin COVId-19 buatan Sinovac, China, yang berlangsung mulai Kamis (11/2) dan diperkirakan tuntas maksimal hingga 10 hari ke depan (Sabtu, 20/2).
"Selesai vaksinasi gelombang pertama dosis kedua ini, berikutnya kami jadwalkan vaksinasi gelombang 2 dengan sasaran diproyeksikan untuk 32 ribu orang yang bekerja di sektor-sektor pelayanan publik seperti TNI-POLRI dan kelompok rentan terpapar COVID-19, termasuk wartawan," kata Kasil.
Vaksinasi gelombang dua ini diperkirakan selesai pada April. Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang sebelumnya tak ikut program vaksinasi gelombang pertama karena alasan usia lanjut, setelah ada rekomendasi Badan POM untuk penggunaan vaksin Sinovac bagi manula, dijadwalkan juga mengikuti program kedua ini.
Untuk lokasi vaksinasi sama seperti vaksinasi tahap 1, tersebar di 32 puskesmas dan beberapa rumah sakit, baik milik daerah maupun swasta.
Kasil juga mengakui vaksinasi Covid-19 tahap pertama ada beberapa kekurangan, seperti petugas masih gagap pada awal-awal vaksinasi.
Untuk tahap 2 ini dipastikan petugas lebih siap dalam memberikan vaksinasi. "Setelah itu lancar, Alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti," ucapnya.