IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyatakan optimistis bahwa Arab Saudi akan kembali membuka akses bagi jemaah haji internasional di tengah pandemi Covid-19 pada tahun ini.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuturkan hal itu terlihat dari rencana Saudi membuka akses penerbangan internasional mulai 17 Mei 2021.
Selain itu, program vaksinasi Covid-19 juga telah mulai berjalan di negara tersebut.
“Situasi ini lebih positif dibandingkan tahun lalu. Seberapa pun kemungkinannya, kami tetap berupaya menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji,” ujar Menteri Yaqut dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin.
Pemerintah masih terus berdiplomasi dengan otoritas di Arab Saudi dan masih menunggu kebijakan dari negara tersebut terkait pelaksanaan haji.
Menteri Yaqut menuturkan telah ada sejumlah skenario penyelenggaraan haji tahun ini yang disusun berdasarkan asumsi jumlah kuota yang diizinkan oleh Saudi dan penerapan protokol kesehatan berstandar global.
Skenario itu mencakup penerapan protokol kesehatan, pergerakan jemaah haji di Tanah Suci, durasi masa tinggal jemaah, serta aspek dan ketentuan syariat pelaksanaan haji di masa pandemi.
Dia juga mengatakan sejumlah ketentuan terkait protokol kesehatan berpeluang menambah beban biaya haji per orang, sehingga akan ada penyesuaian harga.
Misalnya ketentuan menjaga jarak pada transportasi yang digunakan jemaah hingga kewajiban untuk melakukan tes usap PCR.
Menteri Yaqut menuturkan akan terus merespons situasi terbaru terkait penyelenggaraan haji dengan langkah yang terukur.
“Setidaknya kita siap kalau suatu waktu Saudi membuka akses bagi jemaah kita,” ujar Menteri Yaqut.
Pemerintah Indonesia juga menargetkan sebanyak 173 ribu calon jemaah haji selesai disuntik vaksin Covid-19 hingga Mei 2021.
Hal ini sebagai respons atas syarat yang ditetapkan oleh Saudi bahwa jemaah haji harus sudah divaksin.