IHRAM.CO.ID,GRESIK -- Banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memutus akses Jalan Raya Morowudi, sebab jalan sepanjang 800 meter itu tergenang hingga 80 CM, dan membuat 750 rumah warga di sekitarnya tergenang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Tarso Sagito mengakui bahwa banjir akibat luapan Kali Lamong itu mulai bergeser ke Cerme, ditambah tiga kecamatan lainnya, yakni Benjeng, Kedamean serta Menganti.
"Sementara untuk di Kecamatan Balongpanggang, alhamdulillah sudah mulai berangsur surut," kata Tarso, di Gresik, Selasa (16/3).
Namun demikian, kata dia, BPBD Gresik tetap melakukan kaji cepat dan monitoring di lokasi terdampak, dengan menyiagakan personel di lokasi banjir, termasuk perahu di desa terdampak banjir.
Tarso mencatat, di Cerme terdapat 11 desa terendam banjir, masing-masingDadapkuning, Ngembung, Sukoanyar, Dungus, Betiting, Guranganyar, Morowudi, Iker-iker Geger, Lengkong, Pandu dan Desa Tambakberas, dengan ketinggian air rata-rata 40 CM.
Kemudian di Kecamatan Benjeng, 11 desa terendam banjir, masing-masingSedapurklagen, Karangkidul, Deliksumber, Klampok, Kedungsekar, Banter, Munggugebang, Bangkelolor, Gurangploso, Kedungrukem, dan Desa Munggugianti.
Di Kecamatan Menganti yang masih terendam banjir ada di Desa Pranti, serta di Kecamatan Kedamean di Desa Cermen.Bupati GresikFandi Akhmad Yani mengatakan telah menyiapkan langkah, baik untuk penanganan jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk jangka panjang, kata Yani, pihaknya telah menyiapkan pembebasan lahan dengan anggaran sekitar Rp50 miliar serta telah menentukan lokasinya. Sementara untuk program jangka pendek, Pemkab Gresik masih menunggu penandatanganan kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk membagi kewenangan dalam normalisasi sedimentasi Kali Lamong.
"Kami butuh MoU ini agar tidak disalahkan di kemudian hari. Setelah ada MoU ditandatangani, kami akan mengerahkan alat berat untuk segera menormalisasi Kali Lamong," tutur Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani.