IHRAM.CO.ID, WASHINGTON – Menjelang bulan suci Ramadhan, beberapa kelompok dan organisasi Muslim di Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi bahwa menerima vaksin Covid-19 tidak akan membatalkan puasa. Pengumuman ini berdasarkan banyaknya Muslim yang menanyakan tersebut.
“Vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa kita,” kata Direktur Eksekutif Masyarakat Islam Amerika Utara, Basharat Saleem.
Pengumuman tersebut muncul atas saran yang diberikan oleh Satuan Tugas Muslim Nasional untuk Covid-19. New York Times melaporkan suntikan vaksin tidak akan membatalkan puasa karena tidak memiliki nilai gizi dan disuntikkan ke otot.
Masalah ini telah menimbulkan banyak perhatian akhir-akhir ini di antara banyak Muslim tapi pelestarian hidup adalah salah satu prinsip tertinggi dalam Islam. “Keputusan ini adalah soal hati nurani pribadi,” kata Presiden American Muslim Health Professionals sekaligus Praktisi Pulmonologi di Michigan, dr. Hasan Shanawani.
Menolak vaksin kata dia berarti berpotensi menempatkan semua orang pada risiko. Selama setahun terakhir, dia telah merawat ratusan lebih pasien Covid-19.
Dilansir About Islam, Selasa (23/3), pendapat serupa tentang vaksin dan puasa Ramadhan telah dibagikan baru-baru ini oleh ulama dan kelompok Muslim yang berbeda. Misalnya, di AS, seorang sarjana Muslim terkemuka, dr. Yasir Qadhi mengatakan vaksin tidak membatalkan puasa. Pun Mufti Agung dan Kepala Departemen Fatwa di Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal Dubai, UEA, Syekh Ahmad bin Abdul Aziz al-Haddad mengatakan orang-orang dapat menerima vaksin selama Ramadan.
Sebelumnya, British Islamic Medical Association juga menegaskan vaksin tidak membatalkan puasa Ramadhan. Ramadhan diharapkan mulai dari tanggal 13 April 2021 sesuai dengan penampakan bulan.