IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kepala Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, mengatakan panduan Ramadhan di Masjidil Haram telah dibuat. Penduan ini diperlukan sebagai tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 selama bulan Ramadhan di Masjidil Haram, Arab Saudi.
Dilansir dari Gulf Business, Senin (29/3), beberapa panduan Ramadhan antara lain, tindakan sterilisasi masjid yang akan dilakukan sebanyak 10 kali setiap hari. Kemudian, aturan jaga jarak dan pemakaian masker yang wajib digunakan jamaah dan akan selalu dipantau oleh kamera termal.
Al-Sudais juga mendesak siapa pun yang mengunjungi Masjidil Haram harus sudah melakukan vaksinasi. Termasuk para imam masjid dan semua pekerja di Masjidil Haram.
"Berdasarkan rencana, Mataf (area di sekitar Ka'bah) hanya akan digunakan untuk thawaf, dengan tiga jalur terdekat ke Ka'bah diperuntukkan bagi para lansia dan penyandang disabilitas," kata Al-Sudais.
Menurutnya, akan ada 5.000 pekerja untuk melakukan operasi sterilisasi dan desinfeksi sepanjang waktu, termasuk sterilisasi karpet setelah setiap sholat. Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tidak mengizinkan adanya pendistribusian atau pembagian makanan buka puasa.
Jamaah hanya diizinkan membawa air minum dan kurma milik pribadi jika ingin berbuka puasa di masjid. Kendati demikian, masjid tetap akan menyediakan 200 ribu botol air zamzam setiap hari.
Sejak Masjidil Haram dibuka pada Oktober 2020, ada 13 juta jamaah telah mengunjungi masjid untuk melakukan ibadah umroh setelah penangguhan selama tujuh bulan. Semua pengunjung telah diminta untuk mendaftar melalui aplikasi sebelum melakukan umroh.
Arab Saudi melaporkan 531 kasus Covid-19 dan tujuh kematian pada hari Ahad (28/3). Hingga saat ini, jumlah total infeksi menjadi 388.325 dan jumlah kematian menjadi 6.650 kasus.
https://gulfbusiness.com/ramadan-plans-announced-for-grand-mosque-in-saudi-arabia/
Ikuti Whatsapp Channel Republika
