IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Penasehat Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman sekaligus Ketua Komite Haji Pusat, Pangeran Khaled Al-Faisal, memimpin rapat komite untuk membahas rencana yang diperlukan selama bulan Ramadhan.
Dia menekankan perlunya upaya pemersatu dan pemantapan serta peningkatan tingkat koordinasi dan kesiapan untuk melayani para peziaran Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, seperti dilansir dari laman Saudi Gazette, Kamis (8/4).
Dalam kesempatan itu, Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mempresentasikan rencana operasional di mana akan ada 4.422 petugas yang disiagakan untuk melayani jamaah umroh dan jamaah di Masjidil Haram selama Ramadhan tahun ini.
Dalam rencana tersebut, 14 jalur disediakan untuk pelaksanaan tawaf dan tiga jalur yang dekat Ka'bah yang diperuntukkan bagi lansia dan orang dengan kebutuhan khusus. Selain itu, hampir 5.000 pekerja pria dan wanita akan melakukan operasi sterilisasi dan desinfeksi sepanjang waktu.
Poster petunjuk juga akan dipasang di semua ruang sholat untuk mempromosikan kepatuhan terhadap jarak sosial. Karpet tetap digulung dan ruang sholat disterilkan sebelum dan sesudah setiap sholat.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi, juga akan meningkatkan kapasitas operasional Masjidil Haram dengan tetap berpegang pada semua tindakan pencegahan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait sesuai peraturan. Di antaranya, pemberian izin umroh dan sholat di Masjidil Haram kepada orang yang divaksin sesuai aplikasi (Tawakkalna).
Izin pemesanan untuk melakukan ibadah umroh, sholat, dan ziarah akan melalui aplikasi (Eatmarna) dan (tawakkalna). Untuk pemesanan slot waktu, disesuaikan dengan waktu yang tersedia dan kapasitas operasional sambil tetap berpegang pada tindakan pencegahan.