Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan dukungan penuh atas inisiatif penghijauan yang dicanangkan Saudi dan Timur Tengah, upaya kerjasama regional untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi bumi. Proyek ini diklaim sebagai proyek aforestasi terbesar di dunia, yang akan membantu menghidupkan kembali jutaan hektar lahan yang rusak.
Rencana yang diresmikan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Sabtu (26/3) tersebut mencakup sejumlah proyek ambisius yang dirancang untuk mengurangi emisi karbon di wilayah tersebut hingga 60 persen. Ini akan dicapai terutama melalui penggunaan teknologi hidrokarbon bersih dan penanaman 50 miliar pohon, 10 miliar diantaranya akan ditanam di Kerajaan.
Selain itu, inisiatif ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan laut dan pesisir, meningkatkan proporsi cagar alam dan lahan lindung, meningkatkan regulasi produksi minyak, mempercepat transisi ke energi bersih dan meningkatkan jumlah energi yang dihasilkan oleh energi terbarukan.
Saudi menekankan pentingnya kemitraan antara negara-negara tetangga dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut. “Kami dengan penuh minat mengikuti upaya yang dilakukan oleh negara-negara seperti Arab Saudi untuk meningkatkan ambisi iklim mereka,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang dikutip di Arab News, Rabu (20/4).
"Kami sangat menantikan untuk mendengar lebih banyak lagi dari Kerajaan dan anggota G20 lainnya pada tanggal 22 April di pertemuan yang diselenggarakan oleh AS, dan yang akan menjadi pencapaian berikutnya."