Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman berharap dukungan penuh Kemenparekraf dalam rangka memajukan pariwisata di Banda Aceh.Sejalan dengan konsep wisata halal yang kini digaungkan Kemenparekraf, Banda Aceh memiliki sejumlah wisata favorit yang kerap menjadi incaran wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Wisata religi, budaya dan sejarah, edukasi tsunami, alam, dan wisata kuliner. Kelima destinasi wisata tersebut terbukti mampu menarik minat wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura," kata Aminullah.
Ia menyebutkan, pada 2019 lalu Banda Aceh berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 500 ribu lebih. Terjadi kenaikan signifikan beberapa tahun belakang, atau sebelum pandemi COVID-19.
Namun, saat pandemi kunjungan wisata ke Banda Aceh terjadi penurunan yang cukup drastis, bahkan mencapai 65 persen. Kondisi tersebut sangat berdampak terhadap pelaku pariwisata di Banda Aceh.
"Meski demikian, perkembangan di awal 2021 pariwisata Banda Aceh mulai bangkit kembali, terutama untuk wisatawan domestik nusantara dan lokal atau warga Aceh sendiri," ujarnya.
Aminullah menegaskan, pemerintah terus berupaya berinovasi agar UMKM tetap berdaya meski kunjungan wisata menurun akibat pandemi COVID-19.Wisata halal Banda Aceh, lanjut Aminullah, menjadi peluang bisnis menggunakan kreativitas dan fleksibilitas dalam melayani berbagai kebutuhan wisatawan.
Saat ini, Pemerintah Banda Aceh sedang menata kawasan pantai Ulee Lheue untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata lengkap dengan fasilitas pendukung seperti tempat ibadah dengan miniatur Masjid Raya Baiturrahman, serta lokasi yang menyediakan aneka kuliner khas Aceh."Karena itu kami sangat berharap dukungan penuh dari Bapak Sandiaga Uno dan Kemenparekraf untuk mendorong pengembangan wisata halal Banda Aceh," katanya.