IHRAM.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa berencana mengadakan misi pelatihan militer di Mozambik. Tujuannya membantu pemerintahan negara itu mengambil kendali atas wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak ekstremis.
Pengumuman rencana ini datang dari Kementerian Pertahanan Uni Eropa pada Kamis (6/5). Sebelumnya, program pangan PBB memperingatkan krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh pemberontakan ekstremis di wilayah utara Mozambik sedang meningkat pesat, dengan lebih dari 950 ribu orang membutuhkan bantuan pangan.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan perkembangan situasi di Mozambik menjadi masalah yang semakin memprihatinkan. Ia mengatakan pemerintah negara Afrika itu telah meminta bantuan secara khusus kepada organisasi supranasional ini.
“Pemerintah Mozambik telah meminta bantuan. Kami akan mencoba mengirim misi pelatihan (seperti) yang kami miliki di Sahel untuk mengatasi situasi keamanan,” ujar Borrell.
Sejak 2013, Uni Eropa telah membantu melatih tentara Mali dan membangun institusi pertahanan dalam misi non-tempur. Misi semacam itu di Mozambik dapat diluncurkan pada paruh kedua 2021 dan blok 27 negara itu sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan tentara dan peralatan militer.
Sebanyak 16 negara Komunitas Pembangunan Afrika Selatan juga mempertimbangkan untuk mengirim lebih dari 2.500 tentara regional ke Mozambik agar dapat membantu memerangi pemberontak. Perusahaan energi asal Prancis, Total, mengatakan telah menghentikan semua operasi atas investasi sesbear 20 miliar dolar AS dalam proyek gas alam cair di utara Mozambik karena terjadi serangan pemberontak.
https://apnews.com/article/mozambique-africa-europe-91d996c4ad0499e4ee35c8f1278ac78f