IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan laporan dan rekomendasi pantauan tahap II siaran program Ramadhan di televisi. MUI mengevaluasi sejumlah tayangan televisi di bulan Ramadhan 1442 Hijriyah. Tim Pemantau Tayangan Televisi Ramadhan 1422 H, Rida Hesti Ratnasari mengatakan ada sejumlah program yang patut diapresiasi.
"MUI menemukan banyak program di stasiun televisi yang layak diapresiasi selaras dengan upaya menjaga kondusifitas kesucian Ramadhan," katanya, Jumat (7/5).
Di antaranya Sahur Time (Kompas TV), Kalam Hati Ramadhan Nyaman (KompasTV), Ulama Nusantara (KompasTV), Tafsir Al Misbah (Metro TV), Asmaul Husna Metro TV, Muslim Travellers (NetTV) dan Islampedia (Trans7).
Selanjutnya program tayangan Khazanah Ramadhan (Trans7), Serambi Islami Spesial Ramadhan (TVRI), Aksi Asia 2021 (Indosiar), Para Pencari Tuhan Jilid 14 (SCTV), Rumah Bidadari (SCTV), Sinetron Amanah Wali dan Preman Pensiun 5 (RCTI), Hafidz Indonesia 2021 (RCTI), Damai Indonesiaku (TvOne) Islam itu Indah (TransTV), Jalan Cinta Ramadhan (GTV), Mimbar Sahur Nusantara, (Nusantara TV), Berkah Ramadhan di Elshinta TV, dan Talkshow Keagamaan di Badar TV.
MUI juga menyampaikan program tayangan televisi yang patut diapresiasi dengan catatan. Di antaranya Cahaya Hati di InewsTV, Ngobrol Bareng Gus Miftah di InewsTV, Ramadhan Connecting 1442 H di CNNIndonesia TV, Kisah Nabi Muhammad di Trans7, Menjelang Berbuka Puasa di TvOne, dan Taman Surga di InspiraTV.
Sehubungan dengan itu, Rida menyampaikan rekomendasi MUI untuk lembaga penyiaran. MUI merekomendasikan program Ramadhan tidak harus seluruhnya bersifat tayangan live. Lembaga penyiaran harus memilah yang berisiko menimbulkan masalah jangan disiarkan live.
"Catatan hasil pemantauan selama ini, tayangan live komedi terlebih dengan komunikasi impromptu banyak yang bermasalah. Oleh karenanya, direkomendasikan untuk menjadi program recording," ujarnya.
Rida mengatakan, program yang tayang selama Ramadhan, terutama program variety show yang tayang melibatkan para talent, harus berbasis skrip (scripted) sehingga memudahkan kontrol pihak stasiun tv bersangkutan.
"MUI merekomendasikan lembaga penyiaran membuat evaluasi menyeluruh secara kualitatif dan kuantitatif terkait dengan seluruh program yang ditayangkan di bulan Ramadhan," ujarnya.