IHRAM.CO.ID, WESTMIDLANDS -- Merayakan keragaman yang menjadi ciri West Midlands, Inggris, beberapa wanita Muslim telah diakui di antara 14 'Hometown Heroes' atau pahlawan kampung halaman. Penghargaan akan diresmikan di Birmingham 2022, menjelang Commonwealth Games tahun depan.
Pelatih tinju berhijab pertama Inggris, Haseebah Abdullah adalah salah satu dari mereka yang mendapat penghargaan. “Rasanya benar-benar luar biasa terpilih sebagai Pahlawan Kampung halaman. Tujuan saya selalu menyediakan layanan, rumah, tempat berlindung yang aman, dan platform untuk kesetaraan dalam olahraga dan komunitas saya," katanya dilansir dari About Islam, Rabu (19/5).
“Saya telah berjuang sangat keras untuk mendapatkan tempat saya sebagai pelatih tinju, menantang stereotip, dan mengatasi banyak rintangan. Menerima pengakuan ini membuktikan kepada saya bahwa kita harus selalu menjadi pemicu perubahan yang ingin kita lihat. Sebagai seorang pelatih, saya akan terus mendedikasikan waktu saya untuk menciptakan kebisingan positif, mendobrak batasan, mengakomodasi kebutuhan yang berbeda dan menjadi pendorong kesetaraan dan partisipasi,” tambahnya.
Daftar 14 orang itu disusun setelah penyelenggara Commonwealth Games 2022 menerima ratusan nominasi dari anggota masyarakat. Daftar tersebut terdiri dari para pelatih, manajer, wasit, dan penggalang dana yang telah mengabdikan hidup mereka untuk olahraga akar rumput di wilayah tersebut.
Setiap 'Hometown Hero' akan diprofilkan di situs web Birmingham 2022 dan saluran media sosial selama beberapa minggu mendatang dan akan menerima penghargaan kaca khusus untuk menandai pencapaian mereka. Mereka juga termasuk Naseem Akhtar, yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun mendorong ribuan wanita di Birmingham untuk mengubah hidup mereka melalui aktivitas fisik.
Yasmin Nessa, salah satu pendiri Saltley Stallions Women's Football Club, dan Salma Bi, pelatih, wasit dan penggalangan dana, dan direktur Sporting Pathways, Birmingham, juga termasuk Umat Muslim dalam daftar tersebut.
“Saya kagum dengan 14 Pahlawan Kampung kami. Kemurahan hati mereka kepada klub mereka, apakah itu memberikan waktu mereka atau hanya mendengarkan, sangat menginspirasi. Menyoroti orang-orang yang setia ini tidak diragukan lagi akan mendorong partisipasi dalam olahraga dan aktivitas fisik di seluruh West Midlands,”kata kepala eksekutif Birmingham 2022 Ian Reid.
Di seluruh dunia, wanita Muslim menentang batasan budaya dan stereotip untuk bersaing dan unggul di level olahraga profesional, seperti dalam sepak bola, anggar, angkat besi, bola basket, hoki es, dan banyak lagi.
Pada 2016, 14 wanita Muslim meraih medali di Olimpiade Rio, termasuk pemain anggar Amerika Ibtihaj Muhammad, wanita Muslim pertama yang mewakili Amerika Serikat di podium. Kesuksesannya telah melahirkan generasi baru atlet wanita Muslim yang bersemangat untuk terjun ke lapangan.