IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Provinsi Taif memiliki tradisi budaya rakyat asli yang kaya, salah satunya tari Majrour, yang dicirikan dengan ritme khusus. Tarian ini menjadikannya sebagai salah satu kesenian paling populer di wilayah Makkah.
Sebagai salah satu kesenian kuno di Jazirah Arab, masyarakat Taif sangat ahli di dalamnya. Nama Majrour terkait erat dengan mereka, sampai tarian itu dikenal sebagai "Majrour Taif".
Dilansir di Arab News, Jumat (21/5), penelitian mengungkapkan tarian tersebut telah dilakukan sejak zaman kuno di antara suku Thaqeef. Beberapa suku di sekitar Taif, termasuk Tuwairiq, Al-Nomour, Bani Sufyan, Al-Ashraaf dan suku-suku di sekitar Thaqeef, mempraktikkan tradisi ini.
Kesenian Majrour termasuk menyanyikan suatu lirik mengikuti irama drum dan menabuh instrumen tar, diselingi dengan beberapa tarian lain untuk membentuk tradisi warisan khas dengan karakter cerita rakyat yang khusus.
Sejauh ini, hampir tidak ada acara atau pesta di Taif tanpa Majrour. Selama pertunjukan, rombongan Majrour yang terdiri dari 15 sampai 20 orang, dibagi menjadi dua baris berseberangan. Mereka mengenakan seragam yang dikenal sebagai "Al-Hawisi" atau gaun putih lebar dengan ikat pinggang berisi peluru tajam di sekelilingnya.
Penabuh akan memulai dengan memainkan drum secara ritmis, diikuti oleh pemain tar, kemudian dilakukan gerakan monoton untuk mencapai tiga harmoni dari gerakan drum, tar, dan kelompok tari. Hal ini dilakukan berulang hingga baris terakhir.
Kesenian daerah lainnya yang ada di Arab Saudi adalah tarian folkloric Al-Zamil Najran. Begitu ada tanda-tanda kegembiraan datangnya Idul Fitri atau perayaan apapun, masyarakat di wilayah Najran memamerkan tarian folkloric mereka yang menginspirasi harapan, cinta dan kedamaian.
Ketua Komite Cerita Rakyat di Asosiasi Seni dan Kebudayaan di Najran, Massoud bin Abdullah Al-Zahouf, mengatakan permainan cerita rakyat di Najran mencerminkan warisan yang beragam di kawasan itu.
Dia menambahkan, orang-orang Najran memainkan permainan cerita rakyat yang berbeda selama Idul Fitri. Salah satunya Al-Zamil, di mana sekelompok pria berdiri berbaris dan menyanyikan sebuah syair dari puisi untuk disambut oleh rombongan lain.
Ada pula Al-Razfa, yang dibawakan tanpa irama oleh rombongan yang terbagi dalam dua baris, yang bergiliran membacakan syair. Setiap baris bergerak dengan atau berlawanan arah dengan baris lainnya. Gerakan ini diselingi dengan tarian sesekali di tengah oleh dua orang.
Al-Zahouf menjelaskan Al-Muraei dan Al-Toboul adalah salah satu kesenian rakyat yang paling menonjol di wilayah tersebut. Keduanya kerap ditampilkan selama hari libur dan acara-acara khusus.
Kesenian ini menggabungkan melodi dan ritme, serta dibawakan oleh sekelompok orang yang menari dengan gaya yang sama seperti Al-Razfa, sambil mengulang syair-syair puisi.
Ia menambahkan, provinsi utara Najran terkenal dengan pertunjukan tari Mathloutha, yang memiliki melodi khas dan dilakukan secara melingkar. Satu orang akan berada di tengah dan penari menampilkan gerakan ritmis yang indah.