"Sebaliknya, kalau sertifikasi WHO segera keluar, ini akan bisa dijadikan sebagai alat atau sarana diplomasi agar sebagian umat Islam masih bisa naik haji seperti negara-negara lain," imbuh Nusron.
Mantan ketua umum GP Ansor ini berharap vaksin Sinovac dalam satu atau dua pekan ke depan akan mendapat sertifikat dari WHO.
Sementara itu, Honesti mengungkapkan, diperkirakan satu atau dua pekan ke depan vaksin Sinovac sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO. Sertifikat tersebut tentu nantinya akan diterima Pemerintah Arab.
"Kita sudah berusaha maksimal dan akan kita push agar vaksin Sinovac bisa diterima di Pemerintah Arab Saudi," katanya.
Diketahui, Pemerintah Arab Saudi akan memberi izin secara terbatas bagi jemaah di luar negaranya untuk beribadah haji tahun ini. Namun demikian, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi, mengaku belum menerima informasi resmi terkait hal tersebut.
"Jika benar bahwa Saudi membuka pemberangkatan haji 1442 H untuk jemaah dari luar negaranya, meski kuotanya terbatas, tentu ini harus kita syukuri, alhamdulillah, karena jemaah Indonesia juga sudah menunggu lama, apalagi tahun lalu juga tertunda," kata Khoirizi dalam keterangan pers yang dikutip dari website Kemenag, Senin (24/5).
https://www.dw.com/id/ri-lobi-arab-saudi-beri-izin-jemaah-yang-divaksin-sinovac/a-57664428